Kamis, September 19, 2024
Berita TambangPahami Yuk Jenis dan Proses Pengolahan Limbah Tambang

Pahami Yuk Jenis dan Proses Pengolahan Limbah Tambang

Kegiatan pertambangan bukan hanya menyoal proses pengolahan material tambang yang berharga, tetapi juga menghasilkan banyak jenis limbah yang masih perlu ditangani secara tepat. Apabila proses pengolahan limbah tambang tidak dikerjakan dengan baik, maka akan mengganggu polusi udara, tanah, air, dan komponen yang ada di wilayah pertambangan.

Beberapa jenis limbah yang bisa ditemukan di area pertambangan di antaranya overburden, gangue, limbah tambang air, dan water treatment sludge.

Dalam pengertiannya, overburden atau batuan sisa adala massa tanah dan bebatuan awal yang sering diambil untuk mencapai deposit mineral berharga dalam operasi penambangan. Biasanya, untuk setiap ton bijih yang ditambang, 5 ton overburden harus dipindahkan. Selain itu, overburden tidak mengalami proses kimia apa pun, namun masih harus dihilangkan untuk mengakses bijih. 

Baca Artikel  Mikrobial untuk Proses Eksplorasi hingga Reklamasi Tambang

Kedua adalah gangue yang merupakan batu atau material yang tidak berharga yang tercampur erat dengan material berharga yang akan diproses. Pemisahan mineral dari gangue disebut pengolahan mineral. 

Selanjutnya, tailing tambang ialah  batuan yang digiling halus dan sisa mineral lainnya sebagai hasil dari pengolahan mineral. Karena cara kerjanya diproses, maka tailing mengandung konsentrasi bahan kimia pemrosesan.

Adapun air tambang yang terkena proses penambangan akan menghasilkan sifat asam yang tentunya dapat mencemari air setempat (drainase). Sedangkan  water treatment sludge lebih merujuk kepada proses lumpur yang diproduksi di beberapa lokasi tambang dan mirip dengan air limbah tambang, namun mempunyai tambahan zat padat dan bahan kimia pengolahan. 

Baca Artikel  Kawasan Konservasi Eks-Tambang di Bangka Belitung

Karena permasalahan limbah cukup signifikan, banyak negara yang mengharuskan penambang untuk menyiapkan proposal penyimpanan limbah tambang yang lengkap sebelum izin penambangandiberikan.  Hal ini dilakukan untuk memastikan stabilitas penyimpanan jangka panjang dan mencegah melanggar peraturan apa pun.

Baca Juga : Kebijakan K3 yang Wajib Diwujudkan di Perusahaan Tambang

Selain itu, sejauh ini para insinyur pertambangan telah mengembangkan cara-cara yang mumpuni terkait pengelolaan sampah yang tepat dengan aktif mendaur ulang limbah perusahaan tambang. 

Kendati begitu banyak metode daur ulang, sebagian besar limbah tambang masih disimpan di fasilitas atau tempat limbah. Penyimpanan jangka panjang dari fasilitas ini telah menjadi isu yang perlu disoroti dalam penutupan tambang modern. Keadaan ini sekaligus mengharuskan para insinyur untuk mengembangkan metode penyimpanan untuk menahan bencana seperti gempa bumi, badai, dan banjir. 

Baca Artikel  Ini Tantangan Sektor Minerba di Era Revolusi 4.0

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer