Proyek DME Sumsel Serap Tenaga Kerja – Diperkirakan dalam proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME), yang berada di kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) itu akan menyerap 3-4 kali lipat tenaga kerja dan keseluruhannya merupakan pekerja lokal.
Proyek ini akan melibatkan pekerja dari PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yang merupakan pengelola investasi yang disalurkan oleh Air Products and Chemicals, Inc (APCI) ke Indonesia ini.Â
Proyek DME yang berada di kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini juga melibatkan pekerja dari PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang keduanya merupakan pengelola dari investasi yang disalurkan ke Indonesia oleh Air Products and Chemicals, Inc (APCI)Â
Rinciannya, di fase konstruksi, proyek ini akan menyerap sekitar 12.000 sampai 13.000 tenaga kerja dan 3000 sampai 4000 tenaga kerja saat mulai berproduksi.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) itu dipastikan akan mengurangi substitusi impor yang rata-rata selama setahun mencapai 6-7 juta metric ton.Â
Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Harga Batubara Dunia Melonjak 41%!
Pada 2021 konsumsi LPG nasional sebesar 7,95 juta ton, 80 persen nya, yaitu sebesar 6,4 juta ton itu berasal dari impor, sekitar Rp 77,8 triliun.Â
Apabila proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Sumsel sudah berproduksi, maka subsidi APBN untuk LPG dapat dikurangi hingga Rp. 7 triliun
Sementara produksi DME di Muara Enim tersebut hanya bisa menyuplai masyarakat di kawasan Sumatra Selatan dan sekitarnya, yakni sekitar 6 juta KK.Â