Permintaan bahan nikel kian melejit belakangan ini menyebabkan beberapa negara siap meraup untung besar dari bisnis nikel. Selain itu, diperkirakan kedepannya harga nikel di beberapa negara akan sangat kompetitif.
Bahkan, CEO kendaraan listrik Tesla Elon Musk mengakui tentang potensi nikel ini. Menurutnya nikel merupakan tantangan terbesar produksi baterai mobil listrik di dunia.
“Nikel menjadi tantangan terbesar untuk baterai (mobil listrik) secara volume besar dan jarak yang jauh. Australia dan Kanada melakukannya dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara obyektif sangat buruk. Dan Indonesia yang terhebat,” cuit Musk, melalui Twitter, pada 27 juli 2020 lalu.
Baca Juga: Yuk Intip Tambang Emas Baru Indonesia di Bawah Tanah!
Melansir laman Investing News, terdapat 10 negara produsen nikel terbesar dunia yang mengacu pada hasil Survei Geologi AS pada 2019. Berikut ulasannya.
- Indonesia
Total produksi nikel di Indonesia mencapai 800.000 MT. Penghasilan nikel ini sendiri bisa melampaui produksi minyak kelapa sawit, yang merupakan komoditas kedua terbanyak untuk bisa diekspor.
Selain itu, jarak wilayah yang cukup terjangkau dengan China, membuat proses ekspor komoditas ini menjadi sangat ideal. Indonesia juga masih mempunyai mempunyai cadangan nikel sebanyak 21 juta MT.
- Filipina
Pada tahun 2017-2018 negara Filipina sempat mengalami penurunan produksi, dari 366.000 MT menjadi 340.000 MT. Kendati demikian, di tahun 2019 Filipina kembali menggenjot tingkat aktivitasnya, dengan total 420.000 MT.
Tolok ukur strategis wilayah hampir sama halnya dengan Indonesia, dengan jaraknya yang cukup dekat dengan China dan total 30 tempat pertambangan, membuat proses ekspor Nikel menjadi ideal bagi negara ini.
- Rusia
Rusia menjadi salah satu negara dengan produsen nikel terbesar di dunia. Produksi hasil ini pun sempat mengalami penurunan yang signifikan pada 2017.
Selain itu, menurut Norilsk Nickel yang merupakan produsen nikel terbesar di Rusia, dilaporkan memproduksi Nikel dengan tidak produktivitas yang baik.
Laporan tersebut turut menyatakan jika total produksi Nikel tahun lalu selalu bertumbuh 5 persen dari tahun ke tahunnya hingga menjadi 229.000 ton.
- New Caledonia
Urutan selanjutnya adalah New Caledonia,Perancis, yang mampu memproduksi nikel sebanyak 220.000 MT. Namun, negara ini tidak mau mengekspor komoditasnya tersebut kepada China, dengan alasan untuk menyimpan dan memperbaiki industri lokalnya.
Hanya saja pada 2018, di bawah pemerintahan baru, kegiatan ekspor nikel ke China pun akhirnya disetujui, dan semenjak itu New Caledonia sudah mengirimkan lebih dari 2 juta ton nikel ke China.
- Australia Australia mengalami perkembangan pesat dalam sistem produksi nikel, di mana negara ini menghasilkan nikel 180.000 MT. Sebagian besar produsen ternama belakangan ini mengumumkan rencananya untuk terus menumbuhkan investasi terhadap operasional produksi nikel.
- Kanada Total produksi nikel kanda pada 2019 sama dengan Australia. Adapun faktor penting lain dari produktivitas penghasilan Nikel di Kanada sendiri adalah Glencore. Glencore merupakan perusahaan pertambangan Nikel yang memiliki pertambangan Raglan di Quebec dan juga tempat operasi terintegrasi Nikel di Ontario.
- China Angka produksi stabil China berjumlah 110.000 MT. Tak hanya menjadi salah satu negara produsen nikel terbesar, China juga berhasil menghasilkan nikel Baja Pig, yang merupakan tipe nikel rendah yang biasanya biasa digunakan untuk membuat barang Stainless Steel.
- Brazil
Vale merupakan perusahaan produsen terbesar di Brazil. Perusahaan tersebut telah melakukan perjanjian akan pertukaran barang komoditas nikel Jaguar dengan Metal Centaurus dengan pihak Salobo West Copper.
Perjanjian itu berhasil diselesaikan pada tahun 2010. Lalu pada tahun 2019 penurunan produksi terjadi, yang sebelumnya 74.400 MT menjadi 67.000 MT.
- Kuba
Hasil produksi kuba bersifat stabil dengan jumlah 51.000 MT. Kuba sebelum tahun 2000, mampu memproduksi lebih dari 74.000 MT nikel per tahun, tapi semenjak setelah periode tersebut, angka produksi terus menurun. - Amerika Serikat
Amerika Serikat mengalami penurunan produksi nikel dari 17.600 MT di tahun 2018 menjadi 14.000 MT di tahun 2019.
The Eagle Mine merupakan satu-satunya perusahaan tambal Nikel di Amerika. Hasil pertambangan yang bisa ditemukan pada Yellow Dog Plains di Peninsula, Michigan, merupakan pertambangan nikel dan juga tembaga. Tempat pertambangan ini, sampai sekarang dimiliki oleh Lundin Mining.