Indonesia kini memiliki tambang emas baru di bawah tanah. Lokasi tambangnya yakni berada di Kecamatan HU’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sistem tata kelola tambang emas baru ini dipegang oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM).
STM adalah pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk Proyek Hu’u dan merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak perusahaan yang 100% sahamnya milik Vale SA, dan PT Antam Tbk. (20%).
Sejak tahun 2010 lalu, diketahui deretan perusahaan ini sudah melakukan eksplorasi,
melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Onto guna menentukan batas dan ke- meneruskan kedalaman dari mineralisasi.
“Saat ini Proyek Hu’u berada pada tahap eksplorasi, dan kami berharap dapat melanjutkan proyek ini dengan tujuan untuk membangun sebuah operasi penambangan kelas dunia di Indonesia” kata Presiden Direktur STM, Bede Evans dalam keterangan resminya pada Kamis, (20/02/20).
Catatan yang dihimpun menjelaskan, deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013. Lalu sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61.000m) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.
Baca Juga: Bangga! Indonesia Masuk Produsen Emas Terbesar Dunia
Meskipun Antam sebagai pemegang saham sudah memperkirakan tambang tersebut mempunyai potensi besar, nyatanya kepastian mengukur lebih dekat hasil tambang masih dibutuhkan.
Sementara itu, perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk adalah sebesar 0,76 miliar ton @ 0,93% tembaga dan 0,56 g/t emas serta total sumber daya mineral terekam sebesar 0,96 miliar ton @ 0,87% tembaga dan 0,44 g/t emas.
Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton @ 0,89% tembaga dan 0,49 g/t emas. Selain sumber daya mineral di atas, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6-1,7 miliar ton @ 0,20,7% tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.