Ilmu Tambang2 Langkah Jitu Kelola Limbah Tambang Agar Tidak Merusak Lingkungan

2 Langkah Jitu Kelola Limbah Tambang Agar Tidak Merusak Lingkungan

ilmutambang.com – Kekayaan sumber daya alam pertambangan di Indonesia yang cukup melimpah dapat dipastikan berpotensi menghasilkan limbah tambang.

Limbah tambang sendiri merupakan buangan hasil pertambangan sebuah perusahaan di suatu tempat. Jenis buangan ini termasuk buangan industri, yang berdampak buruk pada lingkungan.

Untuk mencegah limbah tambang di area pertambangan yang dapat berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat, pemerintah mengeluarkan peraturan PP Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang.

Dalam peraturan tersebut, pemerintah menjelaskan kegiatan reklamasi bertujuan memperbaiki ekosistem lahan pascatambang yang terkena limbah melalui perbaikan kesuburan tanah dengan penanaman kembali, sehingga dapat kembali menghadirkan hewan dan mikroorganisme untuk memperkaya keragaman hayati.

Baca Artikel  Simak Yuk Informasi dan Fakta Menarik Barang Tambang Intan!

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan harus melakukan langkah pencegahan dengan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut.

Jenis Limbah Pertambangan

Jenis buangan tambang terdiri atas tiga macam, cair, padat dan gas. Ketiga jenis limbah ini berdampak buruk kepada lingkungan dan keseimbangan ekosistem alam.

Bentuk Dampak Buruk Limbah, Antara Lain:

  1. Total Dissolved Solid (TDS), yaitu perubahan kondisi ion positif dan negatif di dalam air sehingga menyebabkan timbulnya racun atau toksisitas dalam air.
  2. Total Suspended Solid, yaitu sumber air menjadi keruh akibat limbah berbagai zat kimia dari proses penambangan yang mempengaruhi kualitas air. Limbah jelas merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia

Mengelola Limbah Tambang

Pencemaran limbah tambang pada air harus dikelola secara serius, di antaranya dengan:

  1. Menaikkan kadar pH menjadi 6-9 untuk mencapai baku mutu. Pengelolaan air dengan cara ini dilakukan menggunakan pH Adjuster.
  2. Menggunakan koagulan dan flokulan atau water clarifier untuk mencegah terjadinya perubahan warna, kandungan, bau dan penurunan kualitas air.

Kawan tambang, kedua bentuk pengelolaan limbah cair tambang tersebut merupakan cara terbaik untuk menjaga lingkungan dan masalah kesehatan pada pekerja serta penduduk setempat.

Baca Artikel  Ternyata Gak Mudah, Ini 5 Tantangan Perencanaan Pada Geologi Pertambangan!

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer