Batu gamping merupakan salah satu mineral bukan logam yang cadangannya cukup melimpah di Indonesia. Batu ini memiliki beragam manfaat dan potensi yang berperan besar dalam menyokong pembangunan di Tanah Air.
Batu gamping juga dikenal dengan batu kapur. Batu ini termasuk jenis batuan sedimen berwarna putih yang tersusun dari kalsium dan karbonat.
Batu gamping bermanfaat untuk bahan baku semen, pondasi rumah, dan campuran bahan bangunan.
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan batu gamping dengan pengetahuan yang terbatas, hanya sebagai kapur tohor dan kapur pasang.
Jika dilihat dari manfaatnya, batu gamping ternyata memiliki peran dan manfaat yang luar biasa.
Salah satu manfaat utama batu gamping di Indonesia adalah untuk pembangunan infrastruktur. Pemerintah sendiri telah memiliki program untuk membangun jalan tol, bandara, dan pelabuhan dengan semen yang berasal dari batu gamping.
Potensi batu gamping di Indonesia sendiri cukup melimpah. Indonesia memiliki potensi cadangan batu gamping sebesar 28,7 miliar ton dan tersebar di sebagian besar provinsi Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan masih banyak lagi.
Dari total potensi cadangan batu gamping di Indonesia, sekitar 23,23 miliar ton atau 81,02% diantaranya berada di Sumatera Barat dan dilanjutkan dengan Jawa Barat mencapai 637,82 juta ton.
Melalui pembangunan infrastruktur ini, diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan dan penggalian potensi batu gamping di Indonesia.
Batu gamping sendiri terbentuk dari institu yang berasal dari larutan biokimia dengan peran organisme dan butiran rombakan hingga terendapkan di suatu tempat.
Baca Juga : Berburu Logam Tanah Jarang dari Abu Batubara
Batu gamping terbentuk di lingkungan air laut dan endapannya dapat dilihat secara kasat mata dengan ciri khas berwarna terang atau putih.