Bekas Tambang di Bangka Belitung Jadi Wisata – Provinsi Bangka Belitung merupakan daerah penghasil timah putih (stannum) terbesar di Indonesia. Penambangan timah di Bangka Belitung sudah dilakukan sejak tahun 1711.
Banyak sekali area bekas tambang yang terbengkalai, namun beberapa bekas tambang ini sudah beralih menjadi tempat wisata.
Berikut beberapa bekas tambang yang sudah beralih menjadi tempat wisata.
Danau Kaolin
Danau Kaolin Terletak di Jalan Raya Gadung, Desa Nibung, Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Danau ini terbentuk dari bekas penambangan kaolin secara besar-besaran di kawasan tersebut. Airnya berwarna biru muda dan dikelilingi bukit kapur berwarna putih.
Aek Biru Muntok
Aek Biru Muntok atau Telaga Biru Mentok adalah bekas lokasi tambang yang berubah menjadi tempat wisata yang berada Aik Ketok Menjelang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Bangka Barat.
Danau ini memiliki air yang jernih berwarna kebiruan. Di sekitar danau terdapat bebatuan kapur yang membuat lokasi ini menjadi sangat indah.
Danau Pading
Danau Pading atau lebih dikenal dengan Kulong Atap Seng berlokasi di Desa Perlang Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah. Pading juga memiliki air yang jernih dan berwarna biru tosca.
Namun, danau ini tidak dikelilingi batu kapur berwarna putih, melainkan bukit hijau. Danau ini berada dekat dengan Bukit Pading, yang memiliki tinggi 699 mdpl.
Danau Ampar
Danau Ampar terbentuk dari tambang timah yang terbengkalai berlokasi tidak jauh dari daerah Riding Panjang, Kabupaten Bangka. Awalnya danau ini memiliki air yang berwarna kecoklatan, tapi seiring berjalannya waktu berubah menjadi hijau kebiruan.
Baca Juga: Freeport Naik Kelas di Jajaran Tambang Emas Dunia
Berbeda dengan danau biru lainnya yang dihiasi bukit kapur berwarna putih, Ampar justru dikelilingi tanah tandus yang berwarna kemerahan. Itulah sebabnya tempat wisata ini dijuluki Red Hill.
Gurun Pelawan
Gurun Pelawan Namang terbentuk dari bekas penambangan timah inkonvensional di kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Seiring berjalannya waktu, lokasi tersebut berubah menjadi gurun yang eksotis.