Dimethyl Ether (DME) dikabarkan akan gantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai kebutuhan energi di rumah tangga, karena sebut-sebut bakal jauh lebih hemat.
Meskipun belum ada angka pasti terkait dengan harga, namun pemerintah sudah memastikan kalau harga DME akan dipatok di bawah harga LPG.
View this post on Instagram
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Ia mengatakan hal tersebut bertujuan agar menarik perhatian masyarakat untuk beralih dari LPG ke DME.
Saat ini pemerintah tengah mengkaji rencana pemberian subsidi produk DME. Jika proyek gasifikasi ini secara nilai ekonomi menguntungkan negara, maka peluang subsidi yang akan diberikan ke produk DME akan besar.
Sementara itu, rencana penggunaan DME untuk menggantikan LPG tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Pertamina masih melakukan proses penjajakan untuk mendapatkan suplai DME. Serta pemerintah masih mengkaji skema subsidi untuk penggunaannya.
Perlu diketahui jika pembakaran DME tidak sepanas LPG. Sehingga kemungkinan waktu memasak akan lebih lama dan lebih banyak energi yang digunakan.
DME memiliki kandungan panas (Calorific Value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/KG.
“Dengan begitu waktu memasak lebih lama 1,1 sampai dengan 1,2 kali dibandingkan dengan menggunakan LPG” ujar Dadan.
Baca Juga Artikel Mengenal DME, Si Pengganti LPG yang Diresmikan Jokowi
Namun, DME adalah senyawa eter paling sederhana yang mengandung oksigen dan berwujud gas, sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan LPG.
Kualitas nyala api yang berasal dari DME lebih biru dan stabil, dan juga tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan nitrogen oksida (NOx) serta tidak mengandung sulfur.