Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menilai briket batubara berpeluang dan memiliki potensi besar sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM), khususnya minyak tanah karena harganya lebih murah.
Dalam pernyataan resminya beberapa tahun lalu, mantan Kepala Balai Besar Teknologi Energi BPPT Agus Rusyana Hoetman pernah mengatakan, satu kilogram briket batubara dapat diperoleh dengan harga Rp 900.
Sedangkan minyak tanah harga di pasar mencapai Rp 2.250 per liter.
Seiring perkembangan waktu, pada tahun 2020, PT Bukit Asam Tbk melalui Unit Pengembangan Pabrik Briket Batubara memberikan solusi terhadap kegundahan masyarakat maupun dunia usaha akan kenaikan harga gas elpiji.
Produk hasil turunan batubara yang sudah diproses mesin pabrik briket ini dapat menjadi pengganti bahan bakar gas LPG bagi industri kecil maupun rumah tangga.
Pengelola Pabrik Briket Asam Didi Sartika menerangkan, ada banyak kegunaan briket batubara untuk kebutuhan dunia usaha maupun rumah tangga.
Seperti, memasak, pemanasan, pengeringan, pembakaran, dan lainnya seperti bahan bakar steam boiler.
“Jelas bisa lebih hemat 50 persen dibandingkan dengan gas elpiji jika pakai briket batubara,” kata Didi.
Untuk letak lokasinya sendiri, Pabrik Briket Cap Bukit Asam tak jauh dari Tambang Batubara Bangko yang mempunyai kapasitas produksi mencapai 10 ribu ton per jam.
Dengan jaringan pemasaran tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di pulau Sumatera saja, namun juga diminati di pulau Jawa.
Didi memaparkan, untuk memperoleh briket batubara tersebut, konsumen bisa melakukan transaksi melalui perusahaan maupun mendatangi pabrik.
Mengenai keunggulan briket batubara Bukit Asam diyakini banyak sekali. Apabila dibandingkan dengan gas elpiji, pemakaian briket lebih hemat serta irit.
Kemudian nyala bara cukup tinggi dan bersih sehingga tidak membuat kotor perabotan rumah tangga.
Adapun keunggulan lainnya, yaitu penggunaan briket tidak berasap, tidak berbau sehingga aroma maupun rasa makanan tidak berubah.
Baca Juga: Pemanfaatan Batubara untuk Dalam Negeri Terus Didorong
Briket ini tentunya tidak beracun sehingga aman bagi manusia maupun hewan ternak.
Menariknya, sisa pembakaran briket batubara masih dapat digunakan sebagai abu gosok untuk mencuci perabotan atau bahkan dibuat pupuk dan bahan bangunan.
“Selain menyediakan briket batubara, kita juga menyediakan tungku briket batubara,” tandasnya.