China, Penikmat Terbesar Bauksit Indonesia

Penikmat Bauksit Indonesia
Penikmat Bauksit Indonesia

Penikmat Bauksit Indonesia – Saat ini tercatat sebanyak 30 juta ton bauksit Indonesia diekspor ke luar negeri, dan itu hanya ke China. Sementara ekspor yang dilakukan ke China itu menggunakan skema Free on Board (FOB).

Untuk itu rencana pemerintah untuk menghentikan ekspor bauksit dinilai tidak tepat. Karena saat ini fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) belum memadai.

Memang baru ada dua smelter bauksit di Indonesia, adapun smelter tersebut milik PT Well Harvest Winning Alumina dan PT Indonesia Chemical Alumina di Kalimantan Barat. Dengan kapasitas feeding ore dari smelter tersebut hanya sekitar 6 juta-7 juta ton ore.

Sementara cadangan bauksit begitu besar sampai 1,3 miliar metrik ton, sehingga diperlukan sekitar 5 smelter lagi.

Baca Artikel  Produksi Batubara Kideco Per Mei Capai 15 Juta Ton!

Untuk membangun satu smelter bauksit di Indonesia bisa memakan investasi senilai US$ 1,3 miliar dengan kapasitas mencapai 2 juta ton ore.

Kapasitas ekspor Indonesia tahun 2020 sekitar 23,2 juta ton bijih bauksit dari 98 Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) yang yang tersebar di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sampai 2024, pemerintah menargetkan dapat membangun sebanyak 53 smelter. Hal itu untuk mendukung kegiatan pelarangan ekspor baik nikel, tembaga, hingga bauksit dan timah.

Namun sampai pada tahun 2021 kemarin baru terbangun sekitar 21 smelter. sementara tahun ini ditargetkan akan selesai 7 smelter baru. Jadi pada 2022 ini penyelesaian smelter baru mencapai 28 dan masih jauh dari target 53 smelter.

Baca Artikel  FYI: Di Pertambangan Bisa Melakukan Kegiatan Ekonomi Loh..

Baca Juga: Intip Yuk Jobdesk Ahli Geologi di Pertambangan

Ketujuh smelter yang akan dibangun tahun ini di antaranya: Pertama, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Maluku Utara, sebagai lanjutan dari target tahun lalu yang meleset.

Kedua, PT Smelter Nikel Indonesia di Banten, lanjutan dari tahun 2021. Ketiga, PT Kapuas Prima Citra di Kalimantan Tengah sebagai lanjutan tahun 2021.

Keempat, PT Kobar Lamandau Mineral di Kalimantan Tengah. Kelima, PT Well Harvest Winning AR (Fase II) di Kalimantan Barat. Keenam PT Alchemist Metal Industry di Maluku Utara. Ketujuh, PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Kalimantan Selatan.