Sehubungan dengan kenaikan Harga Batubara Acua (HBA), PT Kideco Jaya Agung (Kideco) targetkan produksi batubara sebanyak 35,7 juta ton di sisa tahun berjalan.
Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) lainnya pun melakukan hal serupa seperti, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) yang akan mengejar target produksi sebanyak 1,6 juta ton.
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, upaya untuk mencapai target tersebut selain karena HBA sedang naik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan Domestic Market Obligation (DMO).
Baik Kideco dan Indika Energy akan terus meningkatkan efisiensi operasional, optimalisasi diversifikasi usaha dan memperkuat komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG).
Pada saat November 2021 HBA melonjak sebesar 33 persen atau US$53,38 per ton ke level US$215,01 per ton. Sedangkan untuk bulan Oktober hanya mencapai US$161,63.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan jika HBA tersebut menjadi yang tertinggi dalam puluhan tahun terakhir.
Baginya, kenaikan ini disebabkan oleh adanya dorongan dari permintaan Tiongkok yang terus meningkat saat mulai masuk ke musim dingin. Selanjutnya, kenaikan komoditas lain seperti gas alam.
 “Supercycle masih punya pengaruh mendorong kenaikan harga komoditas dasar akibat dari adanya pertumbuhan ekonomi global baru pasca pandemi,” jelas Agung.
Produksi konsolidasi Indika Energy pada periode Januari-Juni 2021 adalah sebanyak 19,8 juta ton batubara.
Baca Juga :Â Optimis! Kideco Tambah Produksi Batubara di 2021
Angka tersebut setara dengan 53,08 persen dari target produksi konsolidasi pasca revisi RKAB yang sebesar 37,3 juta ton.
Kideco telah menyumbang produksi sebanyak 18,2 juta ton batubara dalam realisasi tersebut. Jumlah tersebut naik sebesar 7,7 persen dibandingkan dengan realisasi produk pada periode yang sama tahun lalu yaitu sebear 16,9 juta ton.