Batu Bekas Tambang – Sunardi (50) warga Dusun Kaliwiru, Kelurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, iseng menyusun batu-batu putih di area perbukitan Gunung Dayakan. Namun, seiring waktu susunan batu itu membentuk sebuah replika candi.Â
Kawasan itu merupakan area pertambangan batu. Batu dengan ukuran besar biasanya digunakan untuk pondasi bangunan, namun yang ukuran kecil tidak dimanfaatkan.
Dari menambang pasir kemudian beralih menambang batu. Batu sisa-sisa penambangan yang berserakan itu yang diisengi oleh Sunardi.
Tanpa konsep, inspirasi dan tanpa bahan perekat ia hanya menyusun batu-batu itu secara rapi.
Sejak dua tahun lalu, bertepatan dengan pembangunan Bendung Kamijoro yang tidak jauh dari lokasi ia mulai keisengannya itu.
Sampai saat ini, paling sedikit 12 replika mirip candi hasil iseng Sunardi berdiri gagah. Dari yang berukuran kecil, sedang hingga besar. Dari sekitar 1,5 meter sampai 4 meter.
Sekilas, sejumlah replika candi itu hampir mirip dengan kompleks Candi Borobudur dan pembangunan replika candi itu belum sepenuhnya jadi.Â
Awalnya, pekerjaan itu dilakukan sendiri saja, namun kemudian beberapa warga sekitar ikut membantu mengumpulkan batu-batu kecil sebagai bahan baku.
Keisengan Sunardi itu kemudian menjadi tempat wisata dadakan. Sudah banyak wisatawan yang berkunjung di kawasan kompleks replika candi itu.
Baca Juga: Bangka Belitung, dari Tambang Timah Menjadi Pariwisata Indah
Bahkan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah merencanakan untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata yang lebih layak.Â
Sunardi berharap kawasan itu dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata di Bumi Binangun. Sehingga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.