Industri Batubara Berkelanjutan – Prinsip tata kelola yang baik, yaitu prinsip pengelolaan perusahaan berdasarkan ESG, Environment (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance telah menjadi topik pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir. Â
ESG merupakan langkah keberlanjutan sebuah perusahaan dengan mengelola isu-isu lingkungan, sosial dan tata kelola yang relevan terhadap kinerja finansial perusahaan.
Pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab diyakini dapat berdampak positif bukan hanya pada kinerja perusahaan, namun juga masyarakat dan lingkungan perusahaan beroperasi.
Tolok ukur, serta bukti kepedulian dan komitmen dalam menerapkan bisnis dengan berprinsip ESG, dilakukan oleh perusahaan dengan menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahunnya. Selain itu laporan keberlanjutan tersebut akan turut mendorong reputasi dan kredibilitas perusahaan.
Bagi pihak eksternal perusahaan, laporan keberlanjutan ini akan menjadi informasi kegiatan perusahaan dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.Â
Maka saat ini industri pertambangan batubara, yang kerap dituding sebagai industri yang menghasilkan emisi karbon yang tinggi, telah turut serta menerapkan operasional perusahaan yang berkelanjutan dengan mematuhi prinsip-prinsip ESG.
Penerapan ESG juga terkait dengan komitmen perusahaan untuk melakukan transisi energi, yaitu justice transition atau transisi berkeadilan bagi industri batubara di dalam negeri.
Batubara memang harus dikurangi, tetapi perlu menerapkan transisi yang adil (justice transition) karena keadilan antarnegara itu berbeda.Â
Pengurangan bahan bakar fosil di negara maju dan negara berkembang seperti Indonesia tidak dapat disamakan kecepatannya. Negara berkembang seperti Indonesia harus memiliki waktu transisi yang lebih lama.Â