LTJ di Lumpur Lapindo – Akhir-akhir ini, topik pembicaraan terkait lumpur Lapindo, Jawa Timur sedang ramai diperbincangkan di Indonesia. Pasalnya, Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan lumpur Lapindo memiliki potensi kandungan logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth.
Selain LTJ, diindikasikan juga adanya harta karun berupa litium dan stronsium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan demikian Indonesia ternyata tak perlu jauh-jauh mencari sumber daya alam mineral kritis berupa lithium (Li) dan stronsium (Sr) untuk mendukung rencana pengembangan baterai untuk keperluan kendaraan listrik di tanah air.
Indonesia bisa menjadi penguasa penuh di negerinya sendiri dalam hal bahan baku baterai kendaraan listrik tersebut.
Atas adanya indikasi temuan litium dan stronsium itu, saat ini pihak pemerintah memfokuskan kepada uji ekstraksi.
Setelah melakukan ekstraksi, fokus selanjutnya adalah menindak lanjuti prospek keekonomian dari ‘harta karun’ tersebut.
Kemudian studi kelayakan ekonomi itu akan ditingkatkan statusnya melalui kajian-kajian lainnya baik dari segi penambangan dan lingkungan.
Baca Juga: 5 Tambang di Indonesia Menyimpan Cadangan Emas Terbesar
Ada 10 kajian yang harus dilakukan hingga sampai pada tahapan kelayakan ekonomis untuk di tambang atau tidak.
Sementara kebutuhan lithium untuk pengembangan kendaraan listrik hingga 2030 mencapai 758.693 ton. Jumlah tersebut untuk kebutuhan baterai 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik.
LTJ di Lumpur Lapindo merupakan blessing in disguise bagi bangsa Indonesia. Dapatkah bangsa ini mampu mengelola berkah terselubung ini tanpa harus jatuh lagi ke tangan yang tidak bertanggung jawab?