Ilmu TambangMikrobial untuk Proses Eksplorasi hingga Reklamasi Tambang

Mikrobial untuk Proses Eksplorasi hingga Reklamasi Tambang

Aplikasi bioteknologi berupa mikrobial faktanya tidak hanya berperan dalam bidang pangan saja, tetapi dapat juga digunakan untuk proses eksplorasi hingga reklamasi di industri tambang. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana peran mikrobial bekerja, yuk simak artikel berikut ini.

Untuk proses pertama di industri tambang yakni eksplorasi, penggunaan mikrobial pertama kali dikembangkan pada tahun 1986 oleh dua orang peneliti asal Amerika Serikat bernama Glenda Michaels dan Walter Riese.

Penggunaan mikrobial untuk eksplorasi dinilai dapat memetakan kedalaman mineralisasi lebih dalam dibandingkan metode geokimia tanah.

Cara kerja mikrobial pada eksplorasi tambang tak jauh berbeda dengan geokimia tanah, hanya saja target utamanya berupa lapisan B yang umumnya kaya akan kandungan organik.

Baca Artikel  8 Jenis Pekerjaan di Industri Tambang yang Wajib Diketahui

Kemudian sampel yang diambil akan difertilisasi dan dibekukan, dan akan diolah menggunakan analisis statistik sehingga didapatkan jejak dan kedalaman mineralisasi. 

Mikrobial penjejak yang digunakan pada proses eksplorasi tambang adalah Cupriavidus (Ralstonia) metallidurans untuk tambang emas.

Untuk proses tambang selanjutnya adalah produksi. Penggunaan mikrobial dalam produksi tambang terbagi kedalam biomining dan bioleaching. Mikrobial akan mengoksidasi logam pengotor atau mereduksi logam yang diinginkan. 

Mikrobial yang digunakan pada proses tahapan ini adalah Leptospirillum ferrooxidans (kobalt, emas, dan uranium), Leptospirillum ferri phylum (polimetalik), dan Aspergillus niger (tembaga dan timah).

Hingga pada proses produksi terakhir, yakni reklamasi pertambangan pun mikrobial umum digunakan. Mikrobial pada reklamasi tambang dimanfaatkan untuk menetralkan air dan tanah di sekitar tambang yang tercemar logam berat.

Baca Artikel  Kamu Anak Tambang Sudah Tahu Arti Kode KCMI?

Penggunaan mikrobial untuk reklamasi tambang telah terbukti memiliki efisiensi penetralan tertinggi hingga 99%.

Baca Juga : Bagaimana Membuat Industri Tambang Jadi Ramah Lingkungan?

Jenis mikrobial yang digunakan pada proses reklamasi tambang antara lain Mesorhizobium Ioti, Bradyrhizobium japonicum, dan Acidithiobacillus ferrooxidans.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer