Bagi kamu anak tambang sebagai pelaku utama usaha di industri pertambangan, pastinya sudah tidak asing lagi dengan kode KCMI. Lalu apa si sebenarnya arti kode dari KCMI ?
KCMI yakni singkatan dari Komite Cadangan Mineral Indonesia. Fungsi dari adanya KCMI yaitu sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk pembauran, pengembangan, dan sosialisasi kode KCMI.
Selain itu, KCMI juga digunakan sebagai kode profesional untuk pelaporan publik atas hasil, sumberdaya, dan cadangan mineral dan batubara yang ada di Indonesia.
Siapa Saja yang Termasuk Anggota KCMI?
Anggota KCMI tentunya lumayan banyak dan orang-orang berfokus pada industri pertambangan.
Anggota KCMI terdiri dari Kementerian Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan Badan Geologi Indonesia), Bursa Efek Indonesia (BEI), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).
Sejarah Lahirnya Kode KCMI
Kode KCMI pertama kali diresmikan pada September 2011 melalui Konvensi Nasional KCMI. Pada 2017, kode ini direvisi kemudian diluncurkan kode baru menjadi KCMI 2017.
Kode KCMI mendapatkan pengakuan dan penerimaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penerbitan peraturan I-.A1, yang berlaku sejak November 2014.
Lalu, Kenapa Kode KCMI Begitu Penting?
Kegiatan eksplorasi sumber daya mineral di suatu negara mulai dari produksi hingga akuisisi tambang tentunya memerlukan pendanaan yang tidak sedikit dan pasti butuh suntikan dana dari investor.
Sementara investor tentunya memerlukan status tentang sumber daya dan cadangan mineral itu menjanjikan atau tidak.
Baca Juga: Gairah dan Problematika Penambangan Lithium di Dunia
Untuk meyakinkan investor, status sumberdaya dan cadangan harus berdasarkan laporan yang akurat, kredibel, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, pelaporan tersebut dibuat berdasarkan Kode KCMI untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan yang valid.
Kode KCMI ini juga bertujuan untuk menghindari hasil manipulasi pelaporan sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara yang dapat menyebabkan kerugian bagi para investor yang hendak menanamkan modalnya.