Unsur Lithium sangat penting dalam penggunaan energi terbarukan, karenanya penambangan material lithium memberikan dua opsi dalam dunia tambang, yakni pertama menawarkan gairah untuk menghasilkan kekayaan bumi, dan kedua problematika yang berdampak terhadap lingkungan.
Seperti halnya di Inggris, ditemukan sebuah lokasi penambangan lithium dengan kandungan material besar. Bahkan para penelitian menyebutkan jika sampel yang sudah diambil dari tempat tersebut memiliki nilai komersial yang besar.
Penelitian sampel yang dilakukan ini mengikuti permintaan yang melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa negara berkembang dan maju mulai melakukan penghentian penggunaan mobil berbahan minyak.Â
Dalam data yang disampaikan, Bank Dunia (World Bank) menyebutkan guna memenuhi target iklim 2025, dunia tambang masih memerlukan lithium lima kali lebih banyak dari yang ada.Â
Namun, di lain sisi penambangan lithium konvensional akan menimbulkan masalah besar. Seperti berdampak pada emisi karbon, air, dan tanah. Selain itu, pilihan mengekstraksi lithium dari reservoir bawah tanah, membutuhkan lebih banyak air lagi. Hal ini akan berdampak serius pada wilayah yang memiliki kelangkaan air di dunia.Â
Baca Juga: Bangga! Indonesia Masuk Produsen Emas Terbesar Dunia
Melansir data Meenviro, ekstraksi lithium dari air panas bumi dengan metode yang digunakan oleh Vulcan Energy Resources memiliki dampak kerusakan lingkungan yang kecil. Proses ini diklaim memberikan solusi atas permintaan yang naik dan menjaga lingkungan yang tetap ramah.Â
“Mengingat permintaan sangat besar yang masih akan kita lihat di tahun-tahun mendatang, kita harus mengekstraksi, dan mengambil lithium dari air geothermal tampak menjanjikan,” kata Alex Keynes selaku manajer kendaraan bersih di organisasi Transportasi dan Lingkungan di Brussels.