Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada Rabu, 17 Agustus 2022 lalu, Museum Batu Bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya resmi dibuka.
Museum ini dibangun hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan perusahaan tambang batubara di Tanjung Enim.
Museum Batu Bara Tanjung Enim merupakan salah satu aset yang digunakan untuk menyimpan, mengoleksi, konservasi, riset, edukasi, maupun hiburan. Tujuan dibangunnya museum ini diharapkan menjadi landscape sekaligus objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumsel.
Terdapat banyak edukasi dan informasi di dalamnya, seperti informasi mengenai jenis-jenis batubara, ruang kereta bawah tanah, alat-alat tambang yang digunakan pada masa lalu, ruang theater audio visual, hingga sejarah pertambangan batubara dari era kolonial sampai saat ini.
Selain itu, destinasi kereta bawah tanah akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah. Di kompleks seluas belasan hektar ini pun nantinya akan dibangun beberapa venue destinasi wisata yang ditujukan bukan hanya untuk masyarakat lokal sekitar Tanjung Enim, tetapi untuk wisatawan.
Berbagai venue yang berpotensi menarik turis dari luar Tanjung Enim tersebut antara lain Goa Coal Park, Kolam Wisata, Gedung Seni, Gedung Pusat Kuliner, Plaza Air Mancur, dan beberapa miniatur ciri khas daerah Sumsel seperti Miniatur Benteng Kuto Besak, Kawasan ini didesain bisa mampu menampung wisatawan sekitar 200-300 orang/hari.
Tak hanya museum, di kawasan bekas tambang seluas 17 hektar ini pula akan dibangun berbagai infrastruktur untuk mewujudkan cita-cita Tanjung Enim Kota Wisata. Di antaranya adalah Mini Zoo dan Jogging Track Tanjung Enim, hingga Taman Love.