Salah satu keunggulan dari Underground Coal Gasification (UCG) adalah batubara yang dihasilkan dinilai lebih ramah lingkungan.
Selain itu, teknologi ini dapat memanfaatkan batubara untuk menghasilkan gas di dalam tanah.
Teknologi UCG merupakan pemanfaatan batubara yang dilakukan melalui konversi batubara secara in-situ dengan cara menyuntikan udara atau oksigen melalui sumur injeksi untuk membakar lapisan batubara, yang kemudian menghasilkan gas untuk dialirkan melalui sumur produksi.Â
View this post on Instagram
Gas yang dihasilkan dapat diolah menjadi bahan bakar dan bahan penggunaan industri kimia lainnya. Sisa dari gasifikasi juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar stasiun pembangkit tenaga listrik dan bahan sintesis (syngas) bahan kimia seperti hidrogen, metanol dan lainnya.
Terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan teknologi UCG ini seperti:
- Mampu Mengurangi Biaya Operasional
Mengganti penambangan konvensional dengan teknologi UCG dapat mengurangi biaya beragam seperti, kerusakan permukaan, mining safety issues dan tidak lagi memerlukan fasilitas gasifikasi di permukaan.
Lalu untuk tambang batubara yang tadinya tidak ditambang karena tidak ekonomis maka dapat dimanfaatkan untuk teknologi UCG.
Baca Juga: Pelajari Istilah-Istilah dalam Dunia Pertambangan Yuk!
Sumber daya domestik pun akan meningkat karena modal awal yang tidak sebesar tambang konvensional.
- Teknologi UCG Lebih Ramah Lingkungan
Hal ini dikarenakan proses pembakaran pada UCG dilakukan di bawah permukaan, sehingga sisa atau abu pembakaran tidak mencemari udara.
Lalu dengan menerapkan teknologi UCG ini dapat membantu mengurangi proses nitrogen oksida, sulfur oksida dan gas polutan lainnya.
Dengan kata lain teknologi UCG dapat mengurangi efek rumah kaca akibat sektor pertambangan. Sumur UCG pun dapat dimanfaatkan kembali untuk teknologi Carbon Capture Storage (CCS) yang adalah teknologi untuk penurunan pembuangan gas karbon ke udara bebas.
Saat ini di Indonesia teknologi UCG masih dalam riset dan ujicoba dan belum dikembangkan untuk tujuan komersil.
Untuk mendukung perkembangan UCG di Indonesia, Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi telah melakukan kajian awal potensi batubara bawah permukaan Indonesia di 64 lokasi.