Harga batubara dunia kembali terbang setelah tertekan sepanjang perdagangan pekan kedua Agustus. Harga si emas hitam pada Minggu (14/08/2022) melesat 16 persen secara point-to-point/ptp ke posisi US$403 per ton dari harga US$381 per ton. Â
View this post on Instagram
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memperkirakan, harga batubara akan bergerak di kisaran US$ 400-415 per ton pada pekan ini. Persoalan pasokan gas dan batubara di Uni Eropa akan menjadi faktor penggerak utama emas hitam pada pekan ini.
Batubara adalah energi alternatif pengganti gas, sehingga ketika harga gas melonjak permintaan pun beralih ke batubara. Hal ini tentu membuat harga si emas hitam ini ikut melesat.Â
Eropa nyatanya masih belum lepas dari cengkeraman kekhawatiran krisis energi akibat seretnya pasokan gas dari Rusia, imbas pemberlakuan sanksi yang dimulai sejak awal Agustus lalu. Â
Negara-negara di Benua Biru sepakat memberikan sanksi dengan menghentikan impor batubara dari Rusia. Tujuannya membuat negara yang dipimpin Presiden Putin ini merugi karena aktivitas perdagangan batubaranya berhenti. Komite Energi dan Perumahan Uni Eropa memperkirakan kerugian Kremlin akibat sanksi ini hingga EUR 8 miliar.
Sanksi ini diperkirakan akan membuat ekspor batubara Rusia mengalir deras ke China dan India. Sementara, Eropa akan mengimpor batubara dari Australia, Kolombia, Amerika Serikat, Australia, serta dari negara-negara Asia seperti Indonesia.Â