ilmutambang.com – Di bidang metalurgi, flotasi merupakan proses pengapungan, atau lebih spesifik lagi flotasi buih adalah metode fisika kimia. Di mana partikel-partikel dari mineral yang berbeda itu dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan mengapungkan mineral tertentu ke permukaan air.
Dasar mekanisme flotasi adalah gejala bahwa beberapa jenis partikel mudah basah (hydrophil) dan lainnya tidak demikian mudah (hidrofob).
Mineral menurut sifat permukaannya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
- Hidrofilik
Mineral yang permukaannya mempunyai lapisan polar, sehingga sulit dibasahi air, tetapi mudah melekat pada gelembung udara.
- Hidrofobik
Mineral yang permukaannya mempunyai lapisan non polar, sehingga mudah dibasahi air, tetapi sulit melekat pada gelembung udara.
Keterapungan (float ability) dari sebuah mineral ditentukan oleh kecenderungannya untuk menempel pada permukaan gelembung udara, yang dipengaruhi oleh sifat-sifat permukaan mineral.
Maka dengan menggunakan berbagai reagen flotasi, sifat-sifat permukaan mineral dapat diubah dan dikendalikan.
Keuntungan proses flotasi antara lain:
- Hampir semua bahan galian dapat dipisahkan dengan proses flotasi.
- Sifat permukaan dapat dikontrol dan diubah-ubah dengan reagen flotasi.
- Sangat cocok digunakan untuk pemisahan mineral-mineral sulfida.
Kerugian dari proses flotasi antara lain:
- Biayanya mahal
- Metodenya rumit, karena harus diapungkan
- Dipengaruhi oleh slime
Itu dia penjelasan singkat mengenai metode flotasi Kawan. Intinya metode ini dapat diaplikasikan pada batubara untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Semoga artikelnya bermanfaat ya..