ilmutambang.com – Cara mengelola sisa limbah Pertambangan, Pengolahan limbah pertambangan yang benar sangat penting bagi keberlangsungan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Namun pada kenyataannya di 2019 lampau, baru 40 persen perusahaan yang menerapkan pengolahan limbah pertambangan sesuai standar.
Limbah pertambangan sesungguhnya dapat berdampak buruk kepada kesehatan manusia. Selain itu, limbah ini berdampak pada bagi tanah, menjadi tidak subur, mengandung logam berbahaya yang dapat masuk ke tanaman.
Perusahaan pertambangan memiliki tanggung jawab besar tentang hal ini. Perusahaan tersebut harus memiliki instalasi pengolahan yang memadai, sehingga dalam kegiatan pertambangannya tidak menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar.
Cara Mengelola Sisa Limbah Pertambangan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengolahan limbah tambang perlu dilakukan melalui tahapan yang tepat. Berikut garis besar cara pengolahan limbah cair tambang yang benar dan aman.
-
Pengenceran
Pengolahan limbah hasil tambang tahap awal adalah dengan pengenceran. Masing-masing perusahaan bisa saja memiliki peralatan berbeda. Namun pada dasarnya adalah menambahkan air dalam jumlah banyak sehingga konsentrasinya lebih rendah.
-
Kolam Oksidasi
Menampung semua hasil buangan berupa limbah cair ke dalam kolam. Kemudian limbah tersebut diurai secara alami oleh sinar matahari, oksigen, bakteri dan ganggang atau alga.
Dari aktifitas keempat unsur tersebut akan menghasilkan air dengan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) berkurang. Air yang dihasilkan akan lebih aman dan bersih untuk dibuang bahkan untuk digunakan kembali.
-
Irigasi
Cara berikutnya adalah cukup mengalirkan limbah cair ke dalam parit untuk mengairi sawah dan perkebunan. Tetapi car aini hanya untuk limbah yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan bebas radioaktif.
Kawan tambang, mengolah hasil buangan tidak hanya dilakukan perusahaan tambang. Perusahaan rumahan, bahkan rumah tangga juga harus melakukan pengelolaan limbah cair dengan benar. Melalui pengolahan limbah tersebut diharapkan tidak ada bahan-bahan sisa kegiatan sehari-hari yang menyebabkan pencemaran.