Harga komoditas batubara acuan terpantau masih perkasa pada pekan ini, meski secara harian selama pekan kemarin mayoritas turun. Harga batubara acuan per Minggu (28/08/2022) terpantau turun tipis 0,02% di level US$417 per ton.Â
Apabila melihat pergerakan harian batubara sepanjang pekan kemarin, memang cenderung berfluktuasi. Di mana pada perdagangan Senin awal pekan lalu (22/08/2022), harga batu bara terpantau menguat di level US$436 per ton. Tetapi pada perdagangan Selasa dan Rabu, batubara berbalik melemah.
Kemudian pada Kamis, batubara kembali bangkit dan melesat lebih dari 1%. Namun pada perdagangan akhir pekan yakni Jumat, harga batubara kembali lesu.
Meski berfluktuasi, para analis menyebut harga batubara masih bisa berada di atas US$400/ per ton pada pekan ini. Kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi akan menekan pergerakan naiknya harga batubara ke depan, di tengah masih tingginya permintaan dari sejumlah negara.
Alasan utama analisis memproyeksikan harga batubara bisa di atas US$400 per ton, karena banyak negara Eropa yang kembali memutuskan untuk mengaktifkan pembangkit listrik batubaranya.
Hal ini terjadi akibat perang antara Rusia dan Ukraina membawa dampak pada gangguan pasokan energi gas, yang mana membuat harga gas langka. Mau tidak mau, akhirnya negara-negara Eropa memilih batubara sebagai energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Â