Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan, ekspor Indonesia pada September 2022 mencapai US$ 24,80 miliar, tumbuh 20,28 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).Â
Melihat angka peningkatan ekspor, BPS mencatat sumbangan terbesar ekspor didorong oleh sektor pertambangan yang tumbuh 61.83 persen menjadi US$ 6,10 miliar (yoy)
Lebih lanjut, BPS melihat beberapa ekspor komoditas unggulan yang masih tetap tinggi yaitu.barang tambang seperti batubara dan gas alam. Namun, ekspor batubara terlihat
masih tinggi, yaitu di kisaran US$ 321,5 per metrik ton dibandingkan bulan lalu US$ 146,1 per metrik ton.
“Harga batu bara masih cukup tinggi sebesar 120,11%,” papar Setianto
Dia juga mengatakan, beberapa negara tujuan ekspor batubara Indonesia itu paling banyak ke negara-negara di Eropa, seperti Polandia dan Belanda. Selanjutnya yaitu ke China, Jepang dan juga Filipina. .
Gas alam juga tercatat tumbuh 51,88 persen secara tahunan menjadi US$ 7,8 per mmbtu pada September 2022. Kemudian, nikel juga masih menguat sebesar 17,96 persen menjadi US$ 22,9 per metrik ton pada September 2022.
Selain sektor pertambangan, ekspor minyak dan gas secara tahunan juga tumbuh sebesar 41,80 persen menjadi US$ 1,33 miliar (yoy). Selanjutnya, ada industri pengolahan yang tumbuh moderat sebesar 9,33 persen menjadi US$ 16,96 miliar.