Berita TambangBrown Canyon: Area Tambang Pasir yang Jadi Wisata Estetik

Brown Canyon: Area Tambang Pasir yang Jadi Wisata Estetik

Brown Canyon yang terletak di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang ini merupakan area tambang galian pasir yang kini menjelma menjadi sebuah objek wisata yang estetik

Wilayah ini merupakan area tambang galian pasir Rowosari yang sudah beroperasi lebih dari sepuluh tahun lalu.

Sampai saat ini, tambang galian pasir tersebut masih aktif dan ditambang oleh berbagai perusahaan.

Tambang pasir ini mulai dikenal sebagai objek wisata sekitar lima tahun terakhir. Tidak diketahui secara jelas bagaimana tambang ini dikenal sebagai Brown Canyon oleh masyarakat.

Tetapi, melekatnya nama Brown Canyon pada tambang pasir ini memberikan banyak dampak pada aktivitas pertambangan, hingga potensi pariwisata.

Sepanjang perjalanan menuju area Brown Canyon, wisatawan pasti akan berpapasan dengan truk-truk bermuatan tanah dan pasir.

Baca Artikel  Bagaimana Membuat Industri Tambang Jadi Ramah Lingkungan?

Oleh karena itu, satu hal yang harus diingat, saat memasuki area Brown Canyon, pengunjung harus berhati-hati.

Meski begitu, Anda tidak akan menyesal memilih Brown Canyon sebagai salah satu objek wisata di Semarang. Panorama palung serta bukit-bukit pasirnya menjadi pemandangan eksotik dan estetik untuk spot foto. Bahkan penampakannya mirip seperti Green Canyon yang ada di Amerika Serikat.

Ada salah satu spot foto yang menjadi favorit para pengunjung Brown Canyon, yakni pemandangan dari sisi timur area.

Di sana terdapat dua bukit kembar yang menjulang dan berhadapan, seolah menjadi landmark dari Brown Canyon. Selain itu, truk tambang yang berwarna-warni pun terlihat unik dan estetik jika difoto dari atas.

Baca Artikel  5 Material Tambang Ini Dibutuhkan Banget di Dunia Militer

Baca Juga : Keren! Eks-Tambang Timah Disulap Jadi Kawasan Wisata

Saat ini, area tambang galian pasir tersebut benar-benar telah menjelma menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi.

Karena itulah, warga sekitar akhirnya turut mengelola dengan mengenakan biaya masuk kepada para pengunjung seharga Rp5.000. Uang tersebut digunakan untuk Kas Desa Rowosari dan untuk renovasi jalan.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer