Kecelakaan alat berat kegiatan industri pertambangan sangat rawan terjadi dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Kecelakaan alat berat setidaknya biasanya disebabkan oleh tiga faktor utama, yakni perilaku operator alat berat yang tidak aman, kurang instruksi prosedur penggunaan alat berat dan kondisi lingkungan yang tidak aman.
Untuk penjelasan detail terkait beberapa penyebab kecelakaan alat berat di pertambangan, berikut rinciannya:Â
1. Kondisi Lingkungan Tidak Aman
Kecelakaan alat berat terjadi seringkali karena lanskap proyek kurang memenuhi standar, misalnya jalanan yang tidak mampu menopang beratnya alat berat, hingga kemiringan atau ketinggian lahan yang kurang tepat sehingga menyebabkan alat berat tergelincir.
Oleh karena itu, pihak pengelola harus selalu memeriksa kelayakan lokasi lahan tambang mengingat penggunaan alat berat ini sangat rawan dan berbahaya.Â
2. Perilaku Operator Alat Berat yang Tidak Aman
Sekitar 85 persen kecelakaan alat berat yang terjadi di lokasi tambang disebabkan oleh faktor kelalaian dari operator alat berat ketika beroperasi.
Faktor kelalaian ini bisa terjadi saat ngebut, mundur, adanya kesalahan pada pijakan transmisi, hingga pengorasian perseneling di pendakian. Tidak hanya itu, operator alat berat yang tidak memiliki manajemen waktu kerja yang tepat sehingga membuatnya tergesa-gesa.
3. Kurangnya Instruksi Prosedur Penggunaan Alat Berat
Instruksi prosedur penggunaan merupakan ketentuan wajib yang diberlakukan dan ini merujuk pada pedoman serta aturan yang diberikan kepada operator alat berat untuk dilakukan dan diterapkan pada saat pengoperasian alat berat.Â
Untuk meningkatkan prosedur penggunaan alat berat ini, hal lain yang dapat dilakukan di antaranya adalah selalu mengecek alat berat, merawat kesehatan dari mesin-mesin alat berat, serta selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).
Untuk itu pihak pengelola dan pekerja tambang harus selalu berhati-hati dan memperhatikan faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.