ilmutambang.com – Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada 2021 tercatat terdapat total 104 kecelakaan tambang di Indonesia, menurun 28,28% dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar 145 kejadian. Penting sekali untuk cegah kecelakaan tersebut meningkat.
Tidak dapat dipungkiri, pekerjaan di sektor pertambangan memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Untuk cegah kecelakaan itu, para pekerja harus dipastikan menerapkan keselamatan kerja di wilayah tambang.
Manajemen keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja setidaknya dapat menjamin keamanan pekerja tambang.
Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menjamin keselamatan kerja di wilayah pertambangan, di antaranya:
- Mensosialisasikan Safety Ke Seluruh Staff Pekerja
Sosialisasi kebijakan K3 kepada semua pekerja dan staff perusahaan untuk menjelaskan secara rinci terkait pentingnya K3. Sehingga para pekerja dapat mengimplementasikan kebijakan keselamatan tersebut dalam menjalankan pekerjaan mereka.
- Standarisasi Perlengkapan dan Peralatan Kerja
Menyediakan sarana keamanan yang baik dan perlengkapan serta peralatan kerja yang sesuai dengan SNI.
- Pengadaan Prasarana Darurat
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi kejadian tidak terduga, untuk meminimalisir risiko yang parah.
- Pemantauan Lingkungan Kerja
Melakukan pemantauan lingkungan wilayah kerja para karyawan. Memeriksa intensitas cahaya, kebersihan, sanitasi, tingkat polusi dan lain-lain.
- Program Sertifikasi Karyawan
Melakukan sertifikasi karyawan khususnya para pekerja dengan tingkat risiko kecelakaan tinggi. Misalnya operator alat berat seperti dump truck, excavator dan lainnya.
- Menjamin Keselamatan Tamu
Menjaga keamanan dan keselamatan tamu yang melakukan kunjungan ke wilayah proyek.
Kawan tambang, keselamatan kerja di wilayah tambang harus diimplementasikan oleh pihak perusahaan dan para pekerja tambang. Baiknya tingkat keamanan dan keselamatan di tempat kerja akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan.