Kualitas merupakan faktor terpenting dalam memproduksi hingga melakukan perdagangan batubara. Terdapat sejumlah cara yang umum dilakukan untuk menilai seberapa baik kualitas batubara tersebut. Berikut ini ulasannya:
Kadar Kelembaban
Kelembaban batubara terbagi atas dua jenis, yakni free moisture dan inherent moisture yang jika dijumlahkan akan menjadi total moisture. Kadar kelembaban mempengaruhi jumlah pemakaian udara primernya.
Batubara dengan kadar kelembaban yang tinggi membutuhkan udara primer lebih banyak untuk mengeringkan batubara.
Ukuran Batubara
Ukuran menjadi cara yang bisa dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap batubara. Parameter penilaiannya adalah dari ukuran rentang butir halus batubara, yang biasa disebut dust coal atau pulverised coal atau dari butiran kasar yang disebut lump coal.
Ukuran butiran halus maksimal sebesar 3 milimeter dan butiran kasar sebesar 50 milimeter.
Kadar Abu
Kandungan abu akan terbawa bersama gas pembakaran melalui ruang bakar dan daerah konversi dalam bentuk abu terbang atau fly ash yang jumlahnya mencapai 80% dan abu dasar sebanyak 20%.
Semakin tinggi kadar abu, akan mempengaruhi tingkat pengotoran atau fouling, keausan, dan korosi peralatan yang dilalui.
Kadar Kalori
Kadar kalori atau Caloric Value (CV) sangat berpengaruh terhadap pengoperasian pulveriser/mill, pipa batubara, winbox, dan burner.
Baca Juga : Berapa sih Cadangan Batubara yang Dimiliki Indonesia?
Semakin tinggi CV maka aliran batubara setiap jamnya semakin rendah sehingga kecepatan coal feeder harus disesuaikan. CV yang tinggi juga akan menyebabkan pulveriser akan beroperasi di bawah kapasitas normalnya.