Environment (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata kelola yang baik) atau disingkat ESG merupakan prinsip utama pengelolaan perusahaan di seputar perbincangan bisnis berkelanjutan akhir-akhir ini.
Komisaris Perusahaan Sosial WISESA, Jalal mengatakan pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab sejalan dengan prinsip-prinsip ESG diharapkan dapat berdampak positif bukan hanya pada kinerja perusahaan, namun juga masyarakat dan lingkungan di manapun perusahaan beroperasi.
Sejauh ini, lanjut Jalal, hampir seluruh sektor industri mulai menerapkan operasional yang berkelanjutan dan menaruh perhatian khusus pada isu-isu seputar ESG. Salah satu tolok ukur dan bukti kepedulian serta komitmen penerapan ESG, banyak perusahaan kini menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahunnya.
Bagi pihak eksternal perusahaan, laporan keberlanjutan ini juga dapat menjadi informasi tindakan perusahaan dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Tentu saja hal ini ikut mendorong reputasi dan kredibilitas perusahaan.
Industri pertambangan, khususnya pertambangan batubara yang kerap dikritik sebagai industri yang berkontribusi cukup besar pada tingginya emisi karbon.
Baca Juga: Melihat Manfaat Industri Pertambangan di Indonesia
Dengan adanya laporan ini, perusahaan tambang juga ikut memberikan informasi kepada publik tentang kontribusi positif yang telah mereka lakukan kepada lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri, industri pertambangan memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan pendapatan negara bukan pajak, yang pada akhirnya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Pada 2021 penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (Minerba) membukukan angka Rp124,4 triliun. Nilai tersebut mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).