Senin, September 16, 2024
MinerbaBatubaraEkonomi 2021 Pulih Harga Batubara Diprediksi Naik

Ekonomi 2021 Pulih Harga Batubara Diprediksi Naik

Ketika ekonomi pulih pada 2021, harga batubara pun diprediksi bakal naik atau terkoreksi wajar untuk seterusnya bergerak stabil.

Berdasarkan data Bloomberg, harga batubara Newcastle kontrak pengiriman Januari 2021 menguat 0,24 persen menjadi US$84,25 per ton pada akhir pekan lalu. Sejak awal tahun, harga melesat 14,86 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menyatakan penguatan harga batubara pada penghujung tahun ini disebabkan oleh faktor musim dingin yang ekstrim di bumi bagian utara.

“Penyebab utama sebenarnya musim dingin ekstrem terjadi sejak akhir November hingga Februari tahun depan, siklus tahunan,” jelas Ibrahim, Senin (21/12/2020).

Selain itu, Ibrahim menunjukkan siklus tahunan ini terjadi bersamaan dengan permintaan yang tinggi untuk emas hitam dari China dan India yang telah membuka lockdown.

Baca Artikel  Mengenal Grasberg, Tambang Emas Terbesar di Dunia

Pemulihan ekonomi di China yang tercermin lewat kenaikan level indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index menunjukkan bahwa operasional pabrik di sana telah berjalan lagi. 

Tak hanya China, permintaan impor batubara yang tinggi dari India juga menjadi pendorong penguatan harga.

Ibrahim mengingatkan bahwa China membutuhkan batubara sebagai bahan bakar memproduksi baja sedangkan negara lain seperti India banyak memakai batubara untuk pembangkit listrik.

“Transportasi tongkang terhambat oleh membekunya laut-laut di wilayah utara karena musim dingin, sehingga datangnya tongkang ke pelabuhan yang dituju tidak sesuai ekspektasi juga membuat harga batubara yang cukup tinggi,” papar Ibrahim.

Melihat penguatan harga batubara yang diluar ekspektasi pasar, pelaku pasar harus mengantisipasi koreksi harga yang akan terjadi setidaknya pada kuartal I/2021.

Baca Artikel  12 Alat Berat Tambang Emas dan Fungsinya

Ibrahim memperkirakan harga batubara masih mampu naik hingga US$90 per ton pada Januari 2021 didorong oleh permintaan musim dingin.

Baca Juga: 9 Insentif Pemerintah Untuk Hilirisasi Batu Bara

Namun, memasuki kuartal pertama tahun depan harga diperkirakan melandai ke level US$70 – US$50 per ton sebelum akhirnya naik lagi pada kuartal IV/2021.

Mengenai perselisihan antara China dan Australia, Ibrahim menilai dampaknya terhadap harga masih minim. 

Pasalnya, penutupan impor batubara Australia di China terkompensasi oleh pengiriman batubara dari Indonesia.

“Nanti akan terjadi permintaan dan penawaran pada saat ekonomi sudah kembali membaik, harga batubara akan stabil,” tutur Ibrahim

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer