Gempuran Rusia ke Ukraina Memanas, Saham Tambang Melambung

Saham Tambang
Saham Tambang

Saham Tambang saat Gempuran Rusia ke Ukraina – Pada perdagangan akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 59,92 poin atau 0,87 persen ke level 6.928.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat sebanyak dua kali dan melemah satu kali.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa, yakni sebesar 17,56 persen menjadi Rp19,84 triliun dari Rp16,88 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 14,10 persen menjadi 28,51 miliar saham dari 24,99 miliar saham.

Kapitalisasi pasar bursa juga meningkat sebanyak 0,56 persen menjadi Rp8,73 triliun dari Rp8,68 triliun.

Sementara, performa indeks menguat sebesar 0,12 persen. Investor asing tercatat beli bersih sebesar Rp2,39 triliun di seluruh pasar sebesar.

Namun, perubahan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi bursa sebesar 1,01 persen menjadi 1,61 juta transaksi dari 1,63 juta transaksi pada pekan sebelumnya.

Meskipun pergerakan indeks saham masih dibayangi lonjakan kasus covid-19 di dalam negeri. Selama sepekan ke depan, IHSG diprediksi bergerak di rentang support 6.780 dan resistance 7.000.

Selain itu, pelaku pasar harus mencermati beberapa rilis data seperti penjualan ritel Januari 2022, statistik cadangan devisa Februari 2022 dan penjualan properti Februari 2022.

Di sisi lain, konflik tersebut justru berpengaruh positif pada IHSG. Harga komoditas pertambangan seperti minyak, emas, dan batu bara.

Ini menjadi sentimen positif untuk saham-saham emiten pertambangan. Sehingga investor asing masih mencatatkan beli bersih selama sepekan kemarin.

Baca Juga: Serangan Rusia Ke Ukraina Bikin Harga CPO-Alumunium Naik

Jadi saham-saham emiten pertambangan luar bisa naik, karena sentimen dari kenaikan harga tambang itu sendiri.

Oleh karena itu, ia melihat indeks saham masih bisa bertahan di tengah gempuran perang Rusia-Ukraina.

Oleh karena itu, pelaku pasar harus mampu mengambil kesempatan ini dengan membeli saham-saham sektor pertambangan sambil tetap memperhatikan juga harga-harga komoditas.