Harga CPO-Alumunium Naik – Serangan Rusia ke Ukraina pada Sabtu (26/2/2022) dan sanksi keras terhadap Rusia oleh negara-negara Eropa telah mengubah beberapa rantai pasokan sumber daya yang kritis, maka aliran bahan mentah global mulai terganggu. Itu semua mengakibatkan harga komoditas pun terkoreksi.
Pada Kamis (3/3/2022), pasar komoditas memperpanjang reli kenaikan harga aluminium, batubara dan CPO (crude palm oil) mencapai rekor baru.
Harga aluminium LME naik 2,3% ke level tertinggi sepanjang masa di US$ 3.650 per ton, sementara nikel naik lebih dari 4% menjadi US$ 26.935 per ton.
Harga batubara berjangka acuan Newcastle kontrak April telah melonjak ke rekor US$ 446 per ton hari ini, naik 100% dari bulan lalu.
Di London Metal Exchange harga aluminium naik 30%, sementara gandum berjangka AS melonjak 25%. Minyak mentah Brent naik di atas US$ 118 per barel untuk pertama kalinya sejak Februari 2013.
Sementara ANZ menaikkan target jangka pendek menjadi US$ 125 per barel, menyebut bahwa kekurangan pasokan bisa mendorong kenaikan lebih lanjut.
Untuk biji-bijian diproyeksikan menyumbang 28,5% dari ekspor gandum global pada tahun 2021, sehingga harga gandum global melonjak lebih tinggi untuk mencoba mengakomodasi penurunan besar akan pasokan dari kedua negara tersebut.
Harga gandum Chicago naik hampir 40% dalam sebulan terakhir, dan telah naik ke level tertinggi 14 tahun di US$ 11,34/gantang.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Jenis-jenis Jalan di Pertambangan
Rusia dan Ukraina juga menyumbang 19% dari ekspor jagung dan 80% dari ekspor minyak bunga matahari, yang bersaing dengan minyak kedelai dan minyak sawit.
Harga minyak sawit Malaysia mencapai rekor tertinggi 6.950 ringgit per ton pada hari Kamis, sementara kedelai AS mencapai level tertinggi sejak 2008.