Pada perdagangan sesi I Selasa (8/8/2023), mayoritas emiten batubara kembali menguat mengikuti pergerakan harga batubara dunia yang kembali bangkit.
Sesi perdagangan kemarin, harga batubara Newcastle untuk kontrak berjangka Agustus 2023 mengalami kenaikan sebesar US$ 4,10, mencapai US$ 141,1 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka September 2023 menguat sebesar US$ 3,75 menjadi US$ 144,25 per ton. Kontrak berjangka Oktober 2023 juga mengalami kenaikan sebesar US$ 2,70 menjadi US$ 147,70 per ton.
Sejalan dengan naiknya harga batubara global, pada Selasa (8/8/2023) pukul 09:33 WIB, 15 dari 20 saham batubara RI juga tercatat menguat. Saham batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memimpin penguatan saham-saham batubara RI, yakni melonjak 2,27% ke posisi Rp 135/saham. Sementara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga tercatat melesat 2,16% menjadi Rp 17.750/saham.
Saham batubara kembali mekar di tengah cerahnya harga batubara acuan dunia pada penutupan perdagangan kemarin. Ini akibat sentimen pergerakan harga batubara di China, yang kembali menambah pembangkit listrik batubara raksasa berkapasitas 50 giga watt (GW).
Sebagai informasi, sejak awal bulan ini harga batubara secara keseluruhan meningkat 3,8% dari US$ 138,85. Sedangkan sepanjang tahun ini, harga batubara masih terkoreksi hingga 62,9% dari awalnya US$ 389,6.
Melihat harga batubara terus bangkit tentu menjadi sorotan utama perdagangan hari ini. Pelaku pasar masih terus memantau perkembangan lebih lanjut untuk memprediksi arah pergerakan harga dalam beberapa waktu mendatang.