Harga batubara langsung tancap gas di awal pekan kemarin. Pada perdagangan Senin (21/11/2022), harga batubara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle naik 3,66 persen dan menyentuh angka US$ 349,35 per ton.
Penguatan harga si batu hitam kemarin memperpanjang kinerja positif batubara yang merangkak naik sejak Kamis pekan lalu. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga batu bara sudah melesat 10,5 persen.Â
Kembali menguatnya harga pasir hitam ditopang oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu proyeksi lebih dinginnya suhu di Eropa pada akhir November serta kekhawatiran menipisnya pasokan akibat demo di Kolombia. Suhu lebih dingin kemungkinan akan terjadi di Inggris, Finlandia, Swedia, Jerman bagian utara dan Polandia pada pekan ini.Â
Proyeksi suhu yang lebih dingin ini juga sudah membuat harga gas alam Eropa merangkak naik. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) naik 0,54 persen sehari pada perdagangan kemarin ke 116,13 euro per megawatt-jam (MWh).
Melihat suhu yang lebih dingin ini tentu membuat kebutuhan listrik untuk penghangat ruangan diperkirakan meningkat dan permintaan energi pun, seperti batubara dan gas akan naik.Â
Kenaikan harga batubara juga ditopang persoalan pasokan di Kolombia. Mengutip situs berita Reuters, sejumlah kelompok pekerja memblokir jalur kereta di fasilitas ekspor dan dekat pusat pertambangan.
Blokade terjadi di dekat pintu tambang La Guajira yang merupakan salah satu titik utama produksi batubara Kolombia. Apabila melihat data produksi batubara di pertambangan ini, pada 2021 pusat tambang di wilayah tersebut memproduksi 23,4 juta batubara.
Blokade tersebut dipicu keinginan pekerja untuk menuntut dipekerjakannya kembali setelah sempat diberhentikan 20 bulan lalu. Â
Sebagai informasi, Kolombia merupakan salah satu negara yang masuk ke dalam tujuh besar eksportir batubara di dunia dengan ekspornya sendiri menembus 54,3 juta ton pada 2021.