Upgraded Brown Coal (UBC) adalah satu cara untuk meningkatkan kalori batu bara. UBC dikatakan dapat meningkatkan kalori baru bara sebesar 27%-29%. Cara ini relatif lebih sederhana dibanding dengan peningkatan teknologi (upgrading).
Kandungan air dalam batu bara baik untuk air bebas atau air bawaan, menjadi faktor penentu tinggi dan rendahnya nilai kalori batu bara. Kandungan air yang tinggi membuat tingkat pembakaran rendah, dan menghasilkan kandungan CO2 yang lebih tinggi. Hal ini tentu berbahaya bagi lingkungan.
Maka dari itu, berbagai cara diupayakan untuk menurunkan kadar air sehingga kalori dari batu baranya pun tinggi. UBC pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai cara mengurangi kadar air dengan metode penguapan atau evaporasi.Â
Proses UBC dilakukan dengan suhu dan tekanan yang rendah tidak seperti teknik Hot Water Drying (HWD) atau Steam Drying (SD) yang cenderung berproses dengan suhu dan tekanan tinggi.
UBC memerlukan suhu antara 150-160 derajat celcius dengan tekanan 2-3 atm. Sedangkan HWD dan SD memerlukan suhu diatas 270 derajat celcius dan tekanan yang cukup tinggi yaitu 5.500 kpa.Â
Tahapan pertama pada proses UBC adalah baru bara dibuat slurry menggunakan minyak tanah dicampur dengan minyak residu. Kemudian dipanaskan dengan suhu 150 derajat celcius dan tekanan sebesar 3,5 atm.
Baca Juga :Â Dear Anak Tambang! Begini Cara Menilai Kualitas Batubara
Proses pemanasan ini mengeluarkan air bebas dan bawaan keluar dari pori-pori. Nantinya pori-pori ini akan tertutup dengan tar/wax. Butuh tambahan zat adiktif lainnya untuk menutup pori-pori secara sempurna seperti kanji dan tetes tebu (mollase). Hal ini karena suhu pemanasan hanya sampai 150 derajat celcius.
Setelah proses UBC kadar air baru bara yang tadinya sekitar 17,56%-33,75% dapat diturunkan menjadi 0,82%-1,71%. Turunnya kadar air membuat kalori batu bara meningkat dari antara 4.800-5.400 kal/g air dried basis (adb) menjadi 6.200-6.900 kal/g (adb).