Hilirisasi Industri Kunci Utama Kemajuan Ekonomi Indonesia – Indonesia merupakan negara yang dianugerahi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, misalnya mineral pertambangan dan energi fosil. Namun potensi sepenuhnya yang bisa dihasilkan dari kekayaan alam tersebut masih belum dikelola secara maksimal.
Padahal sejumlah barang tambang tersebut sesungguhnya masih memiliki produk hilirisasi dan masih dapat dikembangkan, yang kemudian dapat memberikan dampak positif ekonomi besar bagi Indonesia.
Hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah secara signifikan pada harga mineral yang telah diproses, melainkan penjualan langsung barang tambang mentah.
Pembangunan sejumlah kawasan industri hilirisasi itu juga memberikan efek ganda, yaitu mampu menyerap banyak tenaga kerja serta membuka lahan ekonomi baru bagi warga sekitar hingga penerimaan pajak yang ikut naik.
Saat sebelum UU Mineral dan Batu Bara (Minerba) No. 4 Tahun 2009 disahkan, keadaan industri pertambangan di Indonesia masih buruk. Sebagian besar hasil tambang itu masih dijual dalam bentuk barang mentah, tanpa nilai tambah hasil dari proses pemurnian menjadi barang jadi atau setengah jadi, apalagi industrialisasi di sektor hulu.
Saat itu, Indonesia memang mengekspor langsung berupa barang tambang mentah dalam bentuk konsentrat dengan harga terdiskon secar signifikan. Namun saat setelah penerapan UU Minerba tadi disahkan, ekspor barang galian mentah resmi dihentikan, kecuali beberapa saat ketika pemerintah memberlakukan relaksasi ekspor.
Meski sempat membuat sejumlah perusahaan kelimpungan, kebijakan pemerintah ini lalu terbukti memberikan dampak positif secara jangka panjang. Hal ini terlihat dari mulai tumbuhnya sejumlah industri pengolahan mineral, khususnya smelter yang semakin hari semakin bertambah sesuai dengan rencana pemerintah.Â