Ilmu TambangIndustri Tambang Meningkat Pemicu Tingginya Alat Berat

Industri Tambang Meningkat Pemicu Tingginya Alat Berat

Sejak tahun lalu, permintaan alat berat di industri tambang diproyeksi meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas.

Perusahaan tambang memanfaatkan peluang penguatan harga tersebut untuk meningkatkan produksi mereka. Maka salah satunya pendukungnya yaitu alat berat.

Walaupun demikian, jumlah permintaan alat berat tahun ini tidak dapat diperkirakan karena tiap perusahaan memiliki kebijakan dan rencana masing-masing yang berbeda

Produksi alat berat dalam negeri pada kuartal I 2014 sebesar 1.165 unit. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 4,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013, yaitu mencapai 1.234 unit.

Kondisi ini serupa dengan kuartal IV tahun 2013 yang mencapai hingga 1.500 unit.

Penjualan alat berat pada bulan lalu sejumlah 1.700 unit, dan ini di atas rata-rata bulanan pada semester II/2021, yaitu sebesar 1.400 unit.

Baca Artikel  Potret Keseruan Magang di Perusahaan Tambang

Namun, kenaikan harga bahan baku kelihatannya tidak menyurutkan permintaan alat berat tersebut, sebagai akibat tingginya harga sejumlah komoditas seperti batu bara, nikel dan crude palm oil (CPO).

Produk alat berat dalam negeri sulit bersaing karena produksi alat berat membutuhkan banyak komponen impor.

Baca Juga: Peluang Ekspor Batubara Indonesia Saat Rusia Memanas

Cara pemesanan alat berat menerapkan skema inden, yaitu pembelian dengan cara memesan dan membayar dengan tanda jadi terlebih dulu, kemudian disepakati kapan alat berat akan tiba.

Di sisi yang lain, karena kesempatan ini tidak akan berlangsung lama, maka harus dimaksimalkan, sehingga diharapkan juga ada kebijakan khusus agar alat berat reconditioning segera bisa masuk,

Baca Artikel  Wajib Tahu! Mobil Pertambangan Butuh SIM Khusus Loh

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer