Jika kamu perhatikan lebih detail, mayoritas kendaraan ringan atau light vehicle di tambang dominan berwarna putih.
Warna ini mendominasi kendaraan double cabin hingga bus yang mengangkut para karyawan pertambangan.
Sementara wilayah pertambangan merupakan kawasan yang berdebu dan terkadang juga berlumpur. Sehingga kendaraan yang berwarna putih tersebut akan cepat kotor.
Ternyata alasan utamanya adalah karena masalah keamanan. Menurut ahli, warna putih adalah warna yang paling mudah tertangkap oleh penglihatan mata manusia.
Warna putih bisa dengan mudah terlihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari atas, samping hingga dari jarak yang cukup jauh sekalipun.
Jika sebuah kendaraan tambang ditempatkan di kejauhan, kendaraan berwarna putih lebih bisa diidentifikasi ketimbang warna lainnya.
Sebenarnya warna kuning pun mudah terdeteksi, namun karena warna ini lebih dekat dengan warna tanah. Maka akan jadi kendala jika ditempatkan di wilayah tambang yang penuh debu dan lumpur.
Baca Juga: Mengenal George Stephenson, Penemu Lokomotif Kereta Api
Di sisi lain, kendaraan tambang tidak hanya menggunakan warna putih saja. Namun ada tambahan aksesoris yang bisa dipasang di bagian body mobil agar semakin gampang terdeteksi.
Aksesoris tersebut biasanya adalah lampu rotator, bendera dengan tiang tinggi, lampu sorot, lampu kabut hingga menempelkan stiker berbahan dasar fosfor yang dapat memantulkan cahaya di saat kondisi gelap.
Tiang bendera tinggi dan lampu rotator yang dipasang di bagian atas kendaraan akan memudahkan kendaraan itu terlihat oleh kendaraan yang lebih besar lainnya.