Tidak hanya komoditas tambang andalan seperti nikel, emas, tembaga, dan timah, ternyata sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, juga menyimpan “harta karun” tambang langka.
“Harta karun” tambang tersebut bernama Logam Tanah Jarang (LTJ) atau Rare Earth Element. Lantas, negara mana saja yang memiliki “harta karun” LTJ terbesar di dunia?
Berdasarkan buku “Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia” Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2019, cadangan LTJ terbesar dunia dimiliki oleh negara China. Selain menyimpan LTJ terbesar di dunia, China juga merupakan produsen LTJ terbesar di dunia.
China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik. LTJ China terbentuk melalui proses pergantian batubara karbonat asal sedimenter, dan larutan hidrotermal yang berasal dari seri batuan intrusi karbonat alkali.
Selain China, terdapat sejumlah negara dengan jumlah sumber daya LTJ terbesar di dunia yakni:
- Amerika Serikat 23.590 juta ton
- Kanada 1.000 juta ton
- Brazil 165 juta ton
- Finlandia 110 juta ton
- Mesir 90 juta ton
- Malaysia 45 juta ton
LTJ di China dan Amerika Serikat terdapat pada mineral bastnaesit, sementara LTJ yang di Brazil, Malaysia, Sri Lanka, India, Afrika Selatan, dan Thailand berasal dari mineral monasit dalam bentuk endapan sekunder.
Baca Juga : Indonesia Termasuk Produsen Batubara Terbesar ke-4 di Dunia
Seperti yang diketahui, “harta karun” tambang ini dinamai LTJ karena keberadaannya yang tidak banyak dijumpai. LTJ umumnya dijumpai dalam sebaran dengan jumlah yang tidak besar dan menyebar secara terbatas.
Komoditas mineral ini dapat digunakan sebagai bahan baku peralatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika, hingga pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.