Sosok Beni Nurtjahja Wahju atau yang akrab disapa dengan BN Wahju adalah salah satu tokoh pertambangan nasional.
Namanya memang asing didengar, tapi tidak untuk kalangan pertambangan. Pria kelahiran 10 Mei 1934 dan wafat pada 21 Januari 2012 ini selama hidupnya berkiprah di bidang pertambangan dan merupakan geologis terbaik di Asia Tenggara.
Kiprahnya dalam dunia pertambangan dimulai saat BN Wahju berkuliah di Jurusan Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), dilanjutkan dengan bekerja di Direktorat Geologi (sebelumnya bernama Djawatan Geologi), sebagai pionir keberadaan PT INCO (sekarang PT Vale Indonesia Tbk).
Awal karirnya sebagai geologis di Direktorat Geologi, BN Wahju sempat menelusuri sejumlah wilayah untuk mencari cadangan bahan tambang.
Ia juga sempat belajar geologi di Colorado School of Mines di Amerika Serikat, United States Geological Survey (USGS), dan sejumlah pelatihan untuk mengasah keahliannya.
Kiprahnya dalam profesi geologis membuat geologiwan asal Kanada, Charlie Michener yang bergabung dengan INCO pada 1935, yang pernah melakukan penjelajahan berkeliling dunia mencari nikel menjuluki BN Wahju sebagai geologis spesialis nikel.
BN Wahju merupakan pionir keberadaan tambang nikel Sorowako yang dikelola PT INCO bersama Hitler Singawinata dan Rumengan Musu. Saat itu, ia terus menjalani kegiatan eksplorasi tambang, dan menyumbangkan pemikirannya untuk masyarakat dan bangsa.
Setelah pensiun dari PT INCO, BN Wahju aktif di Indonesian Mining Association (IMA) sejak 199-2012 hingga akhir hidupnya. Pada 1998, BN Wahju menjadi Ketua IMA hingga 2005. Kemudian hingga 2012, BN Wahju menjadi Badan Pengawas di IMA.
Ketika industri pertambangan “terancam” oleh persoalan judicial review yang dilakukan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ke Mahkamah Konstitusi terkait UU No 19 tahun 2004, BN Wahju menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan nasib industri pertambangan.
Berkat kegigihannya, BN Wahju berhasil mempertahankan operasional sektor pertambangan. Ia dikenal sebagai orang yang mempunyai visi mempromosikan good mining practices.
Baca Juga : Yuk Tamasya ke Museum Tambang Bawah Tanah Pongkor!
Pria yang dijuluki sebagai tokoh pertambangan nasional ini sangat peduli dengan pengelolaan dampak lingkungan, serta prinsip kesinambungan ekosistem alam dan budaya.