Energi baru terbarukan hidrogen sudah mulai diaplikasikan sebagai bahan bakar kendaraan. Misalnya Kereta hidrogen Jerman, kini energi hidrogen juga sudah diimplementasikan di sektor pertambangan untuk pengoperasian truk hidrogen.
Truk hidrogen merupakan salah satu jawaban masalah perubahan iklim dunia. Hal tersebut lantaran industri pertambangan menyumbang sekitar 7 persen emisi karbon global, 50 persen berasal dari penggunaan truk angkut diesel.
Truk hidrogen ramah lingkungan dinilai merupakan solusi pertambangan masa depan yang minim emisi karbon. Melalui adanya truk ini diyakini industri tambang akan bebas emisi karbon di 2040.Â
Pada Mei 2022 lalu, Haul truck berbahan hidrogen pertama kali diluncurkan oleh raksasa pertambangan Anglo American di sebuah tambang platinum di Afrika SelatanÂ
Truk tambang hidrogen ini merupakan truk terbesar di dunia yang dibekali dengan motor listrik yang dikombinasikan dengan 8 sel bahan bakar hidrogen yang sangat besar serta dipadukan dengan baterai lithium-ion berkapasitas 1,2 mWh buatan First Mode.Â
Gabungan tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 2.682 dk dan mampu mendorong truk berbobot 200 ton dengan tinggi setara bangunan 3 lantai. Dalam kondisi baterai terisi penuh, truk tambang Anglo American ini mampu membawa 290 ton bijih tambang.
Truk tersebut menggunakan sel bahan bakar hidrogen sebesar 2 megawatt. Pembakaran hidrogen hanya akan menghasilkan uap air, bukan karbon dioksida.
Penggunaan truk hidrogen ini memang masih dalam rangka uji coba, namun jika berhasil, ini akan mengurangi emisi hingga 80 persen di pertambangan milik Anglo tersebut.Â
Kawan tambang, ke depannya, Anglo American berencana akan melakukan konversi 40 truk tambang diesel lainnya menjadi bertenaga hidrogen. Bahkan, berencana untuk mengoperasikan 400 unit truk tambang hidrogen di seluruh dunia.