Kideco ekspor batubara – Per 1 Februari 2022 larangan ekspor batubara terhadap 139 perusahaan dicabut dan produsen kini dapat mengekspor lagi batubara ke berbagai negara.
Ekspor batubara Indonesia tentu sudah dinantikan oleh banyak negara untuk dapat memenuhi kebutuhan energi dunia. Apalagi saat ini, kebutuhan batubara dunia diprediksi meningkat karena memasuki puncak musim dingin.
PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) merupakan salah satu di antara perusahaan yang telah melakukan ekspor sebanyak 51.000 ton batubara pasca-pencabutan larangan tersebut.
Sebagian besar klien Kideco adalah negara-negara di Asia dan Eropa. Sementara Kideco di tahun ini menargetkan tingkat produksi mencapai sebesar 34 juta ton dan MUTU sebesar 1,8 juta ton.
Di samping itu, pihak Kideco juga bertujuan mengembangkan proyek-proyek diversifikasi termasuk di bidang pertambangan emas, solusi berbasis alam, serta energi baru dan terbarukan.
Baca Juga: Fakta LTJ Lapindo, Bermanfaat untuk Bahan Teknologi Tinggi
Permintaan batubara naik 125 juta ton (+13%) di India dan 74 juta ton (+17%) di AS. Konsumsi batubara China diperkirakan naik 159 juta ton (+4%). Sementara Uni Eropa naik 45 juta ton dan Asia Tenggara naik 14 juta ton.
Diperkirakan permintaan batubara pada 2021 tumbuh 6% menjadi 7.9 miliar ton. Dan pada 2022 ini permintaan batubara diprediksi akan menyentuh rekor tertinggi, setelah sebelumnya terjadi pada 2013 dan 2014 lalu.