Kiamat Gas Eropa, Harga Batubara Diprediksi Terus Membara

Kiamat Gas Eropa, Harga Batubara Diprediksi Terus Membara
Kiamat Gas Eropa, Harga Batubara Diprediksi Terus Membara

Harga Batubara Membara – Harga batubara masih menguat 3,26 persen pada perdagangan Jumat (2/9/2022) pekan lalu. Pada perdagangan terakhir Jumat lalu, harga batu kontrak di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 440,90 per ton. Harganya menguat 1,66 persen. 

Analis dari Industri Bank Mandiri, Ahmad Zuhdi menyebutkan harga batubara juga diperkirakan masih akan tinggi pada pekan ini karena persoalan gas di Eropa.

Penguatan pada Jumat tentu memperpanjang rally harga batubara yang sejak Rabu pekan lalu, sekaligus mendekatkan batubara pada rekor tertingginya di US$ 446 per ton.

Membaranya harga si emas hitam sebesar 3,26 persen pekan lalu juga menjadi pembalikan arah dari pergerakan pekan sebelumnya, di mana harga batu bara anjlok 3,77 persen sepekan

Baca Artikel  Viral! Sosok Wanita Bekerja Jadi Sopir Dump Truck Tambang

Apabila dilihat secara keseluruhan, dalam sebulan harga batubara masih melonjak 6,11 persen sementara dalam setahun masih melesat 190,54%.

Ahmad juga mengatakan, harga batubara diperkirakan masih akan terus menguat pekan ini, terutama karena persoalan gas di Eropa. 

Diketahui, perawatan pada jaringan pipa gas Nord Stream 1, Rusia sampai Minggu (4/9/2022) masih terhenti hingga waktu yang belum ditentukan. Terhentinya penyaluran gas melalui Nord Stream 1 akan menghambat upaya negara-negara Eropa dalam mengisi cadangan energi sebagai pasokan musim dingin mendatang.  

Persoalan berhentinya pasokan gas akan berimbas langsung kepada harga batubara karena emas hitam ini merupakan sumber energi alternatif. Bahkan dikabarkan, sejumlah negara-negara Eropa seperti Jerman dan Belanda dampak dari pasokan gas langka mereka kembali mengoperasikan PLTU demi menjaga pasokan energi.

Baca Artikel  Pelajari yuk Pengolahan Batubara yang Ramah Lingkungan!