Lahan eks tambang dapat dimanfaatkan menjadi areal pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan mengatasi persoalan lingkungan pascapertambangan.
Mengoptimalkan lahan eks tambang menjadi areal pertanian produktif, dimaksudkan untuk meningkatkan produksi sekaligus stok pangan nasional dalam menghadapi tantangan krisis pangan global.
Peningkatan produksi pangan terus dipacu untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional secara mandiri. Misalnya, di beberapa lokasi, lahan bekas tambang itu sudah ditanami tanaman untuk pakan ternak.
Memang upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak lahan tambang adalah dengan reklamasi. Kegiatan reklamasi juga harus mempertimbangkan sejumlah aspek, seperti sosial, ekonomi, status kepemilikan lahan, sumber daya manusia dan kelayakan biaya usaha tani.
Pemanfaatan lahan bekas tambang timah untuk kegiatan pertanian tidak saja dapat memperbaiki aspek lingkungan (biodiversity flora dan fauna), dan juga akan memulihkan dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Maka, kegiatan reklamasi yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat untuk dapat berusaha tani di lahan bekas tambang timah itu dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan reklamasi pasca penambangan.
Pada akhirnya, kegiatan reklamasi yang telah memperhitungkan aspek tersebut di atas tadi, yaitu kegiatan reklamasi lahan bekas tambang timah yang telah memperbaiki dan meningkatkan kelestarian lingkungan alam, keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di sekelilingnya.