ilmutambang.com – Indonesia adalah negara penghasil batubara terbesar nomor tiga dunia setelah Tiongkok dan India. Pertambangan batubara di Tanah Air terbesar berada di Aceh, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua.
Sayangnya pertambangan batubara tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi, namun juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Mulai dari pencemaran udara, air dan tanah.
Pencemaran tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Untuk itu ada beberapa langkah dalam mengurangi dampak negatif pertambangan batubara di Indonesia, antara lain:
- Pengelolaan Limbah Sisa Kegiatan Perusahaan
Perusahaan pertambangan batubara wajib melakukan pengelolaan limbah sisa hasil kegiatan tambangnya.
Jika limbah tersebut langsung dibuang ke lingkungan sekitar, ini berpotensi memperburuk pencemaran lingkungan. Maka limbah pertambangan batubara harus terlebih dahulu diendapkan, kemudian diolah sebelum dibuang ke lingkungan sekitar tambang.
- Menghindari Zona Lindung dan Konservasi
Pembangunan kegiatan pertambangan batubara harus menghindari zona lindung dan konservasi yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebelum melakukan kegiatan tambang, perusahaan harus terlebih dahulu melakukan riset dan analisis lingkungan mengenai kondisi lingkungan sekitar.
- Melakukan Pengecekan Berkala dan Monitoring
Mengamati dan pengecekan secara berkala keadaan lingkungan sekitar tambang. Hal ini untuk mengetahui apakah perusahaan batu bara sudah menjalankan prosedur pertambangan batubara secara benar.
Jika tidak sesuai dengan standar, maka perusahaan dapat menghentikan sementara kegiatan kerjanya dan mencari pemecahan terbaik.
Kawan tambang, demikian langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan tambang batubara untuk mengurangi dampak negatif kegiatan kerjanya terhadap lingkungan hidup sekitarnya.