Lumpur Lapindo ternyata mengandung ‘harta karun’, yaitu Logam Tanah Jarang (LTJ). Mineral ini mempunyai manfaat yang besar sekaligus harga yang mahal.
Seluruh permukaan bumi sebetulnya mengandung Logam Tanah Jarang. Faktor yang menentukan adanya Logam Tanah Jarang adalah proses pembentukan batuan, sebab setiap daerah punya konsentrasi berbeda. Artinya Logam Tanah Jarang ini tidak terbentuk secara tiba-tiba.
Kandungan Logam Tanah Jarang di lumpur Lapindo disebabkan kandungan scandium dan lithium yang lebih tinggi daripada di daerah lainnya. Dalam 1 kilogram tanah di lumpur Lapindo, di dalamnya mengandung Logam Tanah Jarang lebih dari 100 gram.
Di samping itu, adanya kandungan Logam Tanah Jarang di lumpur Lapindo kemungkinannya karena logam di bawah permukaan bumi, naik ke atas melalui pusat semburan.
Jenis Logam Tanah Jarang dalam sistem periodik kimia berada di golongan lantanida dan aktanida. Selain tergolong ke dalam keduanya, Logam Tanah Jarang juga disebut logam transisi.
Baca Juga: Pentingnya Investigasi Kecelakaan di Tempat Kerja
Logam Tanah Jarang juga meliputi lithium dan scandium. Lithium banyak dimanfaatkan dalam pembuatan baterai, utamanya baterai mobil listrik. Dengan besarnya peran mobil listrik untuk penurunan emisi, keberadaan lithium menjadi sangat penting.
Sedangkan scandium banyak dipakai dalam pembuatan lampu berteknologi tinggi karena daya tahannya yang kuat. Logam jenis ini tidak meleleh meski lampu yang diproduksi punya watt sangat tinggi. Scandium juga kerap digunakan untuk semikonduktor.
Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) punya peran signifikan untuk teknologi tinggi. Tak heran jika harganya bisa sangat mahal melebihi logam mulia seperti emas.