Berita TambangKongo Menyimpan 80 Persen Cadangan Coltan Dunia

Kongo Menyimpan 80 Persen Cadangan Coltan Dunia

Berdasarkan data dari BBC, Kongo menyimpan 80 persen cadangan coltan dunia. Coltan merupakan mineral berbentuk bijih logam berwarna hitam kusam. Ekstraksi dari coltan adalah unsur niobium dan tantalum.

Industri pertambangan Republik Demokratik Kongo mempunyai peranan penting dalam pasokan kobalt, tembaga, berlian, tantalum, timah dan emas dunia. Pasokan tersebut menjadi sumber pendapatan ekspor terbesar Kongo.

Mineral Coltan kegunaan utamanya adalah untuk produksi kapasitor tantalum, yang digunakan di banyak perangkat elektronik.

Melansir dari Statista.com, Kongo merupakan negara penghasil terbesar tantalum. Terdapat 670 metrik ton pada 2020 silam.

Di Urutan kedua ada Brazil dengan 370 metrik ton, lalu Rwanda 270 metrik ton, Nigeria 160 metrik ton dan China 70 metrik ton.

Baca Artikel  Simak Tips Mengolah Batubara Jadi Energi Bersih

Niobium dan tantalum sebagai ekstraksi coltan ini memiliki berbagai kegunaan lainnya seperti untuk lensa bias yang dipasang di kacamata, kamera, telepon dan mesin cetak.

Selain itu dapat digunakan di sirkuit semikonduktor, dan kapasitor untuk perangkat elektronik kecil seperti alat bantu dengar, alat pacu jantung, hard drive komputer, pemutar MP3, elektronik mobil dan fitur gelombang akustik permukaan (SAW) untuk ponsel.

Apple dan Samsung Electronics menggunakan coltan yang ditambang di Kongo untuk bahan baku produksi barang dagang mereka.

Atas kekayaan mineral yang dimiliki negara ini, Kongo dikatakan dapat menjadi pendorong penting Revolusi Industri 4.0.

Sebagai informasi, Revolusi Industri 4.0 bergantung kepada mineral penting seperti litium, timah, kobalt, niobium, tungsten dan tantalum.

Baca Artikel  Harga Batubara Meroket, Saham Holding Kideco Ikut Memanas

Baca Juga : Berapa sih Cadangan Batubara yang Dimiliki Indonesia?

Beberapa mineral yang ada di negara Kongo pun termasuk ke dalam mineral golongan paling kritis atau Logam Tanah Jarang (LTJ). Golongan LTJ ini dibuat oleh Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan Uni Eropa.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer