Harga Batubara Meroket Saham Holding Kideco Ikut Memanas – Pada perdagangan Rabu (12/1/2022) pekan lalu, harga batu bara terus menguat sejak menembus level psikologisnya.
Kemudian perdagangan Jumat (14/1/2022), harga batu bara Newcastle di ICE Futures AS ditutup menguat 2,48 persen atau 5,25 poin ke level US$216,75 per ton.
Sementara pada awal perdagangan hari ini, Senin (17/1/2022), harga saham sejumlah emiten batu bara bergerak di zona hijau setelah harga batu bara melampaui level US$200 per ton pekan lalu.
Peningkatan harga batu bara ini mendongkrak kenaikan harga saham emiten-emiten tambang di Bursa Efek Indonesia.
Harga saham sejumlah emiten tambang tercatat melesat di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,06 persen ke level 6.655.
Baca Juga: The Enigma, Berlian Hitam Luar Angkasa Dijual Rp97 M
Kenaikan ini mengakibatkan penguatan sejumlah saham emiten batu bara. Saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) melonjak paling signifikan di antara emiten batu bara lainnya dengan penguatan 12,94 persen ke level Rp384 per saham pada pukul 10.13 WIB.
Penguatan saham FIRE itu disusul oleh PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) yang menguat 6,03 persen ke Rp246 per saham, kemudian PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS) menguat 5,71 persen ke Rp74 per saham.