Berita TambangMenelisik Berbagai Kendala Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Menelisik Berbagai Kendala Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Reklamasi lahan bekas tambang bertujuan menjaga  lahan agar  tidak labil  dan bisa  lebih  produktif. Selain itu, kegiatan ini juga mencegah erosi atau mengurangi kecepatan aliran air limpasan.

Proses reklamasi akan semakin mudah jika terlebih dahulu memahami tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi. 

Tapi masih banyak yang belum mengetahui, biasanya kegiatan reklamasi tambang sering mengalami berbagai kendala. Permasalahan lahan bekas tambang secara umum berkaitan dengan kerusakan tapak tanah, baik secara fisik, kimia, maupun biologi.

Lebih jauh lagi, lahan tambang biasanya mengalami penurunan produktivitas tanah yang berakibat tanah menjadi tandus atau gundul. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa kendala yang biasa dihadapi perusahaan dalam kegiatan reklamasi: 

Kesuburan Tanah Rendah

Lahan bekas tambang biasanya memiliki permasalahan fisik tanah, yaitu seperti tekstur dan struktur tanah. Permasalahan lain yang dihadapi yakni terkait pH tanah yang rendah dan tanah kekurangan unsur hara. 

Kubangan Raksasa dan Singkapan Lapisan Potentially Acid Forming (PAF)

Lahan bekas tambang biasanya berupa kubangan raksasa akibat pengerukan tanah dan bahan tambang, terutama bekas tambang batubara.

Kubangan tersebut biasanya berisi air asam tambang dengan pH di bawah 5 hasil lindian, rembesan dan aliran dari batuan PAF yang menyebabkan asam sulfida (biasanya berupa pirit) teroksidasi. Hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan penimbunan di lubang tersebut dengan tanah secara hati-hati. .

Sebelum ditimbun bagian PAF harus diberi pembatas, yaitu memberikan tanah lempung yang padat dan kedap air agar lapisan PAF tidak mencemari bagian tanah lain.

Baca Artikel  Berkah Batubara, Ekspor RI Periode September 2022 Tumbuh

Hilangnya Kandungan Top Soil (Lapisan Tanah Paling Atas) 

Kegiatan penambangan dilakukan untuk mengambil lapisan tanah yang dianggap memiliki kandungan barang tambang. Maka akibatnya top soil yang tersisa menjadi rendah unsur hara dan susah ditanami.

Perusahaan tambang biasanya membuat “bank tanah” untuk menyimpan top soil sebelum melakukan penambangan. Namun penyimpanan top soil harus memperhatikan kehidupan mikroorganisme dan nutrisi tanah, sehingga kandungan unsur hara dan mikroorganisme tanah tetap terjaga.  

Itu dia informasi mengenai berbagai kendala yang biasanya dihadapi perusahaan dalam melakukan kegiatan reklamasi. Semoga dengan mengetahui terlebih dahulu kendala yang dihadapi bisa mempersiapkan langkah yang baik agar masalah dapat terselesaikan, dan proses reklamasi dapat berjalan lancar. 

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer