Erick Thohir dorong gasifikasi batubara – Pemerintah Indonesia mendorong batubara diproses menjadi gas Dimethyl Ether (DME) untuk dapat memenuhi kebutuhan energi gas nasional, memangkas impor LPG sekaligus meningkatkan perekonomian nasional.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia yang kaya batubara, namun harus diolah atau digasifikasi sehingga batubara ini menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk menggantikan LPG yang saat ini harganya mengalami kenaikan.
Gasifikasi batubara memiliki nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro dan akan menghemat neraca perdagangan serta cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak akan dapat langsung dilaksanakan. Karena Indonesia masih membutuhkan waktu, investasi serta teknologi. Namun hal itu harus dimulai dari sekarang, tegas Etick.
Pada 2060 ke depan, batubara sudah tidak dipakai lagi untuk energi pembangkit listrik. Oleh sebab itu, listrik akan diproduksi dari energi baru terbarukan seperti matahari, tenaga panas bumi, air, angin dan lainnya.
Namun selagi batubara masih dapat dieksplorasi dan digunakan, maka Indonesia akan melakukan proses gasifikasi.
Baca Juga: Menelisik Sejarah Awal Mula Pertambangan di Dunia
Untuk itu, Pertamina telah melakukan penandatanganan amandemen kerja sama dalam proyek gasifikasi batubara (DME Coal), Selasa (11/5/2021).
Perjanjian ini merupakan kesepakatan Processing Service Agreement (PSA) atas proses gasifikasi batubara yang menjadi salah satu program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
Kerja sama ini disambut baik oleh pemerintah, Karena gasifikasi batubara dinilai merupakan salah satu perwujudan meningkatkan perekonomian nasional secara umum.
Selain itu juga memaksimalkan potensi yang dimiliki dan akan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.